Mengapa keliru? Baiklah, kita tilik arti likuidasi. Arti singkatnya adalah "pembubaran perusahaan". Pihak yang melikuidasi disebut likuidator. Paslon 01 peserta pilpres, bukan perusahaan yang dapat dibubarkan gara-gara pailit. Bawaslu merupakan badan pengawas penyelenggaraan pemilu, bukan likuidator.
Semua muslim tahu bahwa takbir adalah bentuk pengagungan kita kepada Allah, bukan untuk membesarkan hati tokoh yang keliru berbicara. Kalau keliru, ya, tolong diingatkan. Hanya saja, mental mahabenar telanjur mengerak di batok kepala. Orang yang keliru saja ngoyo terus didukung, apalagi yang benar.Â
Iktikaf Run
Menjelang akhir Ramadan, khususnya malam ganjil, ritual iktikaf merupakan amalan yang penting dilakukan oleh umat Islam.
Tersebutlah seorang tokoh politik, sekaligus cawapres Paslon 02, yang gemar berolahraga. Foto-foto saat beliau mengenakan kostum lari berserakan di media berita daring. Raga pemimpin memang harus sehat, jiwanya juga mesti prima. Berolahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan raga.
Beliau memang sudah rutin berlari pada malam hari setiap bulan Ramadan. Tahun ini juga begitu. Bedanya, tahun ini beliau mengumandangkan istilah baru. Iktikaf Run. Sontak warganet ricuh. Ada yang memuji, ada yang menguji.
Saya juga urun kicau di Twitter. Bukan karena nyinyir, melainkan karena harapan supaya bahasa Indonesia digunakan dengan tepat. Tidak lebih, tidak kurang. Bagaimanapun, sang tokoh adalah seorang idola. Kesalahan beliau berbahasa dapat memacu kekaprahan.
Terlepas dari makna iktikaf yang lekat dengan "diam" atau "berhenti", beliau menggunakan kata "run". Iktikaf juga kata yang berakar dari bahasa Arab, tetapi sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia. Jika kekeliruan membentuk istilah dibiarkan begitu saja, bisa-bisa beliau mempertebal mental keminggris alias sok nginggris atau keinggris-inggrisan.
Televisi milik orang Indonesia, penyiar dan pegawainya orang Indonesia, siarannya berbahasa Indonesia, penontonnya juga orang Indonesia, tetapi nama acaranya berbahasa Inggris. Mal di Indonesia, pengunjungnya kebanyakan orang Indonesia, tetapi nama malnya berbahasa Inggris. Sedih, kan?
Lagi pula, iktikaf dan run laksana air dan minyak. Susah disatukan, sukar dipadukan. Yang pertama tidak meninggalkan tempat, yang kedua harus banyak bergerak. Memang sang tokoh sudah menjelaskan bahwa makna iktikaf run adalah "berlari ke tempat iktikaf". Sampai di masjid napas ngos-ngosan dengan bonus keringatan.
Beda perkara jika arti dari iktikaf run adalah "diam-diam lari" atau "lari diam-diam".Â