Apakah hasrat saya terpenuhi selama menulis di Kompasiana?
Ya. Rata-rata tulisan saya tentang bahasa Indonesia dikunyah oleh 1500-2000 pembaca. Gila, kan? Ingat, bahasa Indonesia tidak sememikat bahasa asing. Kalau tidak percaya, silakan cari tempat kursus bahasa Indonesia. Lebih bahagia lagi, tulisan yang tayang pada kisaran Oktober 2016 pun masih sesekali ditengok pembaca.
Soal bayaran, ini juga menyenangkan. Tulisan-tulisan saya sudah mampu membiayai dirinya sendiri yang, dalam hal ini, membutuhkan kuota agar bisa "naik tayang".Â
Maka, hadirlah saya di tengah keriuhan Kompasianival 2018. Hajat blog keroyokan itu digelar di Mal Lippo Kemang, Jakarta, pada Sabtu (08/18/2018).Â
Saya tiba di lokasi acara kira-kira pukul dua siang dan langsung menempati meja kosong di pojok kiri belakang. Pantat belum rapat di kursi sudah ditawari kopi oleh pramusaji. Jadilah es kopi americano tanpa gula sebagai teman nongkrong.
Gelar wicara tentang merancang perjalanan haji sedang berlangsung di panggung. Saya menyimak takzim sembari menghubungi Si Cinta, Amel Widya, yang tidak bisa hadir karena harus mengikuti kegiatan di kantornya. Sekadar informasi saja, kami--saya dan Amel Widya--sama-sama Kompasianer.
Ketiga es kopi americano mulai susut hingga separuh, ketika kulacino (air di permukaan meja yang terbentuk dari gelas atau wadah air yang dingin atau terisi sesuatu yang dingin) berkali-kali saya seka, Kompasianival 2018 segera dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Pidato beliau cukup ringkas dan amat bernas. Saya suka isi pidato mantan Mendikbud tersebut, terutama pada bagian "Kompasiana merupakan wadah curah gagasan yang dapat digunakan sebagai landasan aksi".
Bagi saya, itu wujud menerima Kompasiana yang kadang-kadang dilepeh atau dicibir oleh segelintir orang--karena tulisan di Kompasiana dituding tidak memenuhi kaidah jurnalistik.Â
Saya sependapat dengan Pepih Nugraha, Soekarno-nya Kompasiana, bahwa sebenarnya itu tudingan lucu, sekadar menghindari kata "keliru", sebab tidak semua umat Kompasiana itu jurnalis. Penghuni Kompasiana kebanyakan netizen atau narablog.