Pahlawan itu di dekatmu. Dulu kamu sembunyi di rahim cintanya. Dulu ia bertarung melawan mati agar kamu hidup dan menangis di pelukannya. Ia yang merelakan lelap tidurnya terganggu demi kamu, yang tulus memasak letih dan menanak luka demi kamu, yang ikhlas menampung keluh demi kamu, yang diam-diam mengurai air mata demi kamu, yang terang-terangan menangis manakala ada yang menyakiti hatimu. Ia pahlawan sejatimu. Ia kamu sebut sebagai Ibu.Â
Pahlawan itu di dekatmu. Dulu ia terbahak-bahak sambil menangis saat mengumandangkan azan di telingamu. Ia menelan lelah agar kamu bisa jajan atau membayar uang sekolah. Dulu ia gagah tegap dan memeluk pundakmu dengan hangat. Kini tulang punggungnya bengkok demi kamu, matanya lamur setelah bertahun-tahun bertahan demi kamu, suaranya serak demi menasihati dan mengasihimu, telapak kakinya retak agar kamu mampu berdiri tegak. Ia pahlawan sejatimu. Ia kamu sebut sebagai Ayah.
Pahlawan itu di dekatmu. Dulu ia menahan kesal senakal apa pun kamu. Ia yang mengenalkanmu dengan huruf-huruf dan angka-angka, yang pelan-pelan mengusap rambutmu bila jawabanmu keliru, yang terus-menerus memompa semangatmu, yang tiada henti mengajarimu membaca hidup dan kehidupan, yang tabah menghadapi segala kelemahan dan kekuranganmu, yang meledekmu agar kamu bangkit, yang tak kenal lelah menunjukkan dunia kepadamu. Ia pahlawan sejatimu. Ia kamu sebut sebagai Guru.
Pahlawan itu di dekatmu. Hidup sebagai kakak atau adikmu. Hidup sebagai paman atau bibimu. Hidup sebagai kakek atau nenekmu. Hidup sebagai teman atau tetanggamu. Hidup sebagai kawan atau lawanmu. Hidup sebagai sehati atau seterumu. Yang mencintai atau membencimu, yang menyayangi atau memusuhimu, yang menemani atau menjauhimu, yang menguatkan atau melemahkanmu. Karena mereka kamu ada.
Adakah kamu lupa bahwa merekalah pahlawanmu? Adakah kamu lupa bahwa merekalah sumbu doa yang menjaga agar harapanmu tetap menyala-nyala? Adakah kamu lupa bahwa kamu bukan siapa-siapa dan takkan jadi apa-apa tanpa kehadiran mereka?
2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H