Meskipun demikian, gadis-gadis yang gemar menonton drama Korea atau doyan mengulik Instagram selama berjam-jam tidak boleh meremehkan nyeri jari-jemari. Hindari memegang ponsel dalam posisi sama dalam jangka yang lama.
Bapak-bapak dan cowok-cowok juga harus waspada. Jangan anggap enteng nyeri sendi atau ruas-ruas jari. Ingatlah bahwa urat kita tidak terbuat dari kawat. Selubung yang melapisi tendon juga tidak setebal baja.Â
Nah, Dokter Sehat melansir bahwa selubung pelindung tendon dilapisi dengan zat tenosynovium yang bisa memberikan semacam cairan bagi otot dan jari sehingga bisa bergerak secara mulus. Apabila terjadi penyempitan maka aliran cairan pelumas tersebut terhambat. Akibatnya, jari bisa kaku.
Jikalau sudah berasa nyeri, jangan merasa sok kuat atau sok tangguh.
Para penulis atau pemusik pun mesti lebih cermat menjaga posisi ideal. Jangan karena dikejar-kejar tenggat sehingga lupa diri. Jaga sehat sebelum sakit. Kalau sudah telanjur sakit, risikonya malah lebih mengenaskan. Bukan cuma membuang-buang waktu, melainkan sekaligus dapat menghambur-hamburkan uang.
Bagaimana jika nyeri jari-jemari, semisal tendon bengkak akibat jari pelatuk terkunci, telanjur kita derita? Saya sedikit beruntung karena menguasai ilmu urut-mengurut. Meski begitu, hal utama yang saya lakukan adalah mengistirahatkan jari-jemari dari perkara-perkara membahayakan hingga kondisi pulih seperti sediakala.
Jika sakit berlanjut, segera hubungi dokter atau fisioterapi. Nah, ini yang mencemaskan kalau kantong sedang kempes dan rekening sedang kering.Â
Padahal, berdoa saja tidak cukup. [kp]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H