Aku tahu itu karena sekarang aku sering membuka kamus. Lagi pula (bukan lagian dalam ragam tulisan, kan?), kamus sudah ringan. Enteng dibawa ke mana-mana. Kenapa bisa begitu? Jawabannya ringan. KBBI V bisa diakses setiap saat di gawai. Asal ada sinyal dan kuota.Â
Hahaha....
(Biasa saja, Yang. Tidak usah sekagum itu. Pada dasarnya aku memang cerdas, kok.)
Remba yang rajin, terampil, dan gembira.
Kamu benar. Belum tentu semua yang sering kita dengar niscaya benar. Banyak yang mesti kita saring. Tidak buru-buru ditelan, tidak langsung dicerna.Â
Kata juga begitu. Banyak yang sering mengeluhkan bau apek, padahal yang tepat adalah bau apak. Hanya saja, jangan siksa dirimu untuk mencari gulai ayam. Orang-orang sekarang mulai memakai gule, persis kebiasaan mengganti bulai dengan bule. Atau satai dengan sate.
Cinta juga begitu. Jangan mudah percaya pada kabar miring alias gosip. Aku memang suka dan kagum pada Gong Yo, bukan berarti aku mencintainya. Kamu juga menyukai dan mengagumi Suzy, belum tentu kamu mencintainya.Â
Ah, sepertinya ini contoh yang Jaka Sembung bawa baki. Tidak nyambung, Ki. Tak apalah.
(Aku tahu, kamu sekarang tengah kagum kepadaku. Pasti gara-garanya cuma satu. Bahasa Indonesia-ku makin keren. Yeah!)
Remba yang rela menolong dan tabah.