Energi itu harus menular cepat sehingga anak asuhnya tak kenal lelah mengejar bola. Kemasukan satu gol memantik adrenalin supaya segera menyamakan kedudukan dan menyalakan kekuatan baru. Energi itu harus terus berkobar agar hasilnya membuat senyum Klopp berkibar. Begitu kehilangan bola, mereka akan mati-matian menemukan dan merebutnya.
Ketiga, strategi gegenpressing. Modal intensitas serangan selesat kilat dan tekanan seketat serat merupakan senjata utama The Reds. Salah yang tajam dan mematikan, Firmino yang tangkas dan mengerikan, serta Mane yang gesit dan menakutkan.Â
Ketiganya mesti ditopang oleh lini tengah yang rajin mengejar dan piawai membagi bola. Lini tengah Si Merah tidak boleh membiarkan lini tengah Si Putih leluasa menguasai bola dan mengkreasi serangan. Sekali saja lini tengah Real Madrid dibiarkan bebas, bisa-bisa bek Liverpool keteteran menahan serangan.Â
Serdadu-serdadu penjaga pertahanan tim berlambang Liver Bird itu juga mesti waspada. Bale punya kecepatan, Benzema piawai membuka ruang dan membangun peluang. Jangan lupa Ronal. Meski sudah 33 tahun, daya bunuhnya masih menakjubkan. Musim ini ia sudah melesakkan 15 gol ke gawang lawan. Jika kurang berhati-hati, nestapa akan muncul dalam sekejap mata.Â
Jika ketiga modal itu dimanfaatkan dengan baik, kemungkinan menang semakin besar.Â
Semoga beruntung, Salah. Semoga tertawa, Klopp. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H