Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Seorang Darwis dan Tukang Comberan yang Kotor dan Bau

16 Mei 2018   10:37 Diperbarui: 31 Mei 2019   01:30 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia terpana. Suara itu begitu terang di telinganya.

Ketika berbalik, tukang sapu tersenyum kepadanya. “Burung apa lagi yang hendak kamu jadikan korban untuk membuktikan kekuatanmu?”

Ia tersentak. Tenggorokannya kering. Tidak seorang pun melihat aksinya menjatuhkan merpati, tetapi orang ini tahu.

“Kalau hari ini kamu pulang, pasti akan ada tugas baru dari gurumu!”

Akhirnya ia tidak bisa menahan diri. “Dari mana Anda tahu? Bagaimana Anda bisa memasuki pikiran saya?”

“Sebagian orang diberkati dapat membaca pikiran orang lain, seperti yang sedang saya lakukan, tetapi mereka tidak melakukannya untukmu karena ada hal lain yang harus mereka lakukan.”

Sang Darwis terperenyak.

“Kamu memandang hina pekerjaanku karena kotor dan bau. Padahal memang beginilah pekerjaanku. Saya tidak memikirkan kesucian ragawi, sebab kesucian jiwa lebih utama. Saya tidak memikirkan tubuh saya akan kotor, sebab saya memikirkan kewajiban!”

Darwis menyimak takzim.

“Saya berkonsentrasi pada kewajiban,” ujar tukang sapu, “kotor dan bau dan menjijikkan bukan rintangan bagi saya dalam memenuhi kewajibanku.”

Darwis menangis tersedu-sedu. “Maafkan aku!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun