Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

[Puisi] Cinta Tanpa Tanda Kurung

4 Agustus 2016   14:05 Diperbarui: 4 Agustus 2016   15:07 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: coindesk.com

Cinta itu, Rindu, laku pembebasan. Laksana narasi kisahan bagi pengarang, dibiarkan lepas merambah semesta imajinasi. Kalaupun disunting atau diubah, bukan dengan tujuan mempersempit ruang gerak, melainkan demi memperindah alir gerak.

Jangan takut, Rindu. Cintaku takkan mengurungmu, apalagi mengekangmu, seperti kata-kata yang dipenjara penyair di dalam tanda kurung. Cintaku tidak punya tanda kurung. Kamu tetap kamu, sebab aku tak ingin kamu menjadi orang lain.

Cinta itu, Rindu, jalan ketabahan. Itulah mengapa kita mesti senantiasa sabar dan sadar. Sabar menerima kekurangan pasangan; sadar bahwa manusia takkan sempurna. Maka, bebaskan dirimu dari penjara cemas. Sebab aku ingin mencintaimu, bukan memenjaramu!

2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun