Tamiang ini memiliki bentuk bulat seperti perisai dirajut dengan indah dari janur yang menyimbolkan sebuah tameng yang menjadi perisai dalam perang. Tamiang sendiri dimaknai sebagai perlindungan diri karena benuknya seperti perisai. Bentuk yang merpakan penguasa sebilan arah mata angin.
Mungkin dulu banyak orang sembahyang sampai harus berjalan kaki agar tidak terkena macet dan sebagainya. Pelaksanaan Hari Raya Kuningan November ini banyak memiliki perbedaan nuansa.Â
Hal itu terjadi sejak adanya COVID-19, dimana kita harus mengikuti protokol kesehatan dan tetap menjaga jarak. Hal itu laj yang terkadang membuat orang bertanya -- tanya untuk keluar. Namun tak perlu khawatir, meskipun ada kendala akibat COVID_19, hal itu tidak menyenbabkan kita untuk tidak melaksanakannya
Baik mungkin hanya itu dulu pembahasan kita kali ini. Saya ucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah meluangkan waktunya untu membaca artiekl ini.
Nama : Ni Made Ariyani Kumala Sari
NIM: 2113011013
Program Studi : S1 Pendidikan Matematika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H