Tujuan Wisata saat Perayaan Umanis Galungan
Bali yang dikenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni dan budayanya. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. Jadi dari hal tersebut dapat diketahui bahwa Bali memiliki tempat pariwisata dengan berbagai hasil seni dan budayanya yang indah dan banyak dikagumi serta memiliki banyak Pura -- Pura. Umat Hindu memiliki banyak sekali upacara -- upacara adat, misalnya saja Hari Raya Galungan dan Kuningan yang datangnya setiap 6 bulan sekali.
Di setiap datangnya Hari Raya Galungan dan Kuningan ini, akan ada suatu perubahan hari dan kegiatan yang berbeda namun menyenangkan dan membuat semangat dan hal ini berlangsung selama beberapa hari karena ada runtutan acaranya. Seperti membuat makanan, membuat penjor, mempersiapkan banten, dan melakukan persembahyangan dari pagi hari.Â
Maka pada saat Hari Raya Galungan inilah salah satu hari yang termasuk dalam hari yang penuh dengan orang yang berjalan atau mengendarai kendaraannya untuk melakukan persembahyangan. Dan setelah melaksanakan persembahyangan, sehari setelahnya masyarakat umat Hindu akan sembahyang lagi di Pura Kawitan maupun pura -- pura lainnya serta berkunjung ke sanak saudara agar bisa berkumpul keluarga lalu membuat canda tawa atau membuat moment yang tak terlupakan, ataupun bia juga berkunjung ke berbagai tempat wisata dan rekreasi.
Namun adanya COVID 19 ini, mengharuskan kita untuk tetap menjaga jarak satu sama lain yang membuat ada kesan yang berbeda dari pelaksanaannya. Namun meskipun di masa pandemic seperti ini, sebagian upacara keagamaan masih bisa tetap berjalan meskipun dengan memperhatikan dan mematui protokol kesehatan, menjaga jarak dan sebagainya. Dalam hal ini, tidak menutup kemungkinan Sebagian masyarakat umat Hindu tetap bepergian saat Umanis Galungan ini. Lalu, kemana saja tempat -- tempat yang biasanya dikunjungi saat Umanis Galungan? Sebelum masuk kesana, disini akan dibahas terlebih dahulu terkait Hari Raya Galungan, mulai dari kapan pelaksanaannya, dan runtutan acaranya agar dapat memahami terlebih dahulu mengenai hal -- hal yang berkaitan dengan Hari Raya Galungan.
Perayaan Hari Raya Galungan merupakan Hari Raya yang diadakan setiap 6 bulan tepatnya pada Budha Kliwon Wuku Dungulan. Yang mana terdapat runtutan acaranya mulai dari adanya pelaksanaan Tumpek Wariga yang dilaksanakan setiap Saniscara Kliwon Wuku Wariga, lalu ada upacara Sugihan Jawa dan Sugihan Bali. Dimana Sugihan Jawa merupakan hari sebagai pembersihan atau penyucian segala sesuatu yang berada dari luar diri manusia atau disebut Bhuana Agung. Sedangkan untuk Hari Sugihan Bali merupakan Hari yang memiliki makna penyucian atau pembersihan diri sendiri atau disebut juga Bhuana Alit. Lalu dilanjutkan dengan Hari Penyekeban yang jatuh pada hari minggu Pahing Wuku Dungulan, yang memiliki makna mendiamkan dan mengendalikan pikiran agar tidak dimasuki oleh Bhuta Galungan yang sudah turun ke dunia pada hari tersebut.
Acara selanjutnya yaitu Hari Penyajaan yang jatuh pada hari Soma Pon Wuku Dungulan yang dimana umat Hindu membuat jajan untuk Hari Raya Galungan. Sehari setelah itu adalah Hari Penampahan Galungan yang jatuh pada hari Anggara Wage wuku Dungulan. Pada hari ini umat Hindu akan sibuk dalam pembuatan penjor sebagai bentuk dari ungkapan syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugrah yang diterima selama ini, penjor ini dibuat dari batang bamboo melengkung yang diisi hiasan sedemikian rupa. Selain membut Penjor, umat Hindu juga akan menyembelih babi yang nanti dagingnya akan digunakan sebagai pelengkap upacara dan merupakan simbolis dari membunuh semua nafsu kebinatangan yang ada dalam diri manusia. Selanjutnya adalah Hari Raya Galungan yang mana umat Hindu akan melaksanakan persembahyangan baik dari rumah masing -- masing maupun ke pura -- pura yang biasanya berlangsung dari pagi hari.
Sehari setelah Hari Raya Galungan dist Umanis Galungan, yang mana umat Hindu akan melaksanakan persembahyangan dan dilanjutkan dengan Dharma Santi dan saling mengunjungi sanak saudara ataupun tempat rekreasi. Â Lalu dilanjutkan pada Upacara Pemari dan Guru yang jatuh pada hari Saniscara Pon Wuku Dungulan, pada hari tersebut para Dewata kembali ke surga dan meninggalkan anugrah berupa kedirgayusan yakni hidup sehat dan panjang umur. Setelah itu ada Pemacekan Agung yang jatuh pada hari Soma Kliwon Wuku Kuningan lalu Hari Penampahan Kuningan, Hari Raya Kuningan dan Umanis Kuningan.
Nah, itulah uraian singkat mengenai runtutan acara Hari Raya Galungan. Kembali lagi ke topik dimana sih tempat yang sering dikunjungi oleh sebagian masyarakat saat Hari Umanis Galungan? Tempat -- tempat itu mungkin saja sudah kalian kunjungi, namun jika ada yang belum pernah kesana maka cobalah cari waktu sesekali untuk berkunjung agar bisa melihat langsung keindahannya. Namun diharapkan selama pandemi berlangsung agar bisa tetap berada di rumah, kurangi berada di luar rumah, tetap jaga jarak dan ikuti serta patuhi protokol kesehatan.
Ada banyak sekali tempat yang bisa dikunjungi tidak hanya saat Umanis Galungan namun juga disaat merencanakan berlibur bersama keluarga, teman -- teman, dan lainnya. Seperti banyak wisatwan luar maupun lokal yang pergi ke tempat Coffee shop, Pantai, Pura, dan sebagainya yang pastingnya di setiap tempat tersebut pasti memiliki keindahan, dan keunggulan tersendiri yang membuat banyak pengunjung berdatangan. Beberapa nama dari tempat itu seperti Pantai Pandawa, Taman Soekasada, Pantai Penimbangan, Tampak Siring, Pura Ulun Danu Batur, Pra Ulun Danu Beratan, dan masih banyak lagi. Tempat lainnya yang bisa dijadikan pertimbangan untuk dikunjungi adalah sebagai berikut.
Desa Penglipuran
 Tak asing tentunya dengan tempat ini bukan? Ya desa Penglipuran merupakan Desa andalan di Bali yang disebut sebut sebagai desa terbersih di dunia dan merupakan desa adat yang menawakan ketenangan dan keunikan. Dengan berkunjunga ke desa adat Penglipuran tentunya menjadi pilihan yang tepat apalagi di desa ini, hampir setiap rumah bisa ditemukan penjor dengan hiasan cantik.
Tanah Lot
Selanjutnya ada Tanah Lot Bali yang menjadi salah satu tempat pariwisata favorit di Bali. Dimana disana terdapat pemandangan tepian laut yang elok dengan pura indah di atas pulau batunya yang menjadi daya tarik tersendiri. Tanah Lot ini cocok dikunjungi wisatawan dan kegiatan piodalan menjadi salah satu agenda yang dilakukan di Pura Tanah Lot saat perayaan Galungan.
Pura Lempuyang
Pura Lempuyang memiliki beberapa keistimewaan, seperti lokasinya yang berada di puncak Gunung Lempuyang yang membuatnya memiliki pandangan bagus. Dari tempat wisata ini, para wisatawan bisa melihat Gunung Agung yang berdiri megah. Pura ini termasu pura tertua yang ada di Bali.
Padang Bunga Kasna
Padang Bunga Kasna ini berada di Karangasem Bali, dimana tempat ini menawarkan pesona bunga putih yan sering disebut sebagai edelweisenya Bali. Atau juga disebut sebagai bunga anugerah dewa. Bunga ini hanya tumbuh di Desa Temukus, jadi apabila ditanam di tempat lain maka tidak aka nada gunanya.
Sebenarnya masih ada banyak lagi tempat yang bisa dikunjungi, namun karena masa pandemic ini akan lebih baik jika tetap diam di rumah. Apabila ada suatu hal penting yang mengharuskan untuk pergi keluar maka haruslah tetap memperhatikan dan menaati protokol kesehatan yang berlaku agar segala hal yang tidak diinginkan tersebut tidak terjadi.
Nama : Ni Made Ariyani Kumala Sari
NIM : 2113011013
Prodi : S1 Pendidikan Matematika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H