Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bintang Bethlehem, Ceritera Natal dari Injil Matheus

25 Desember 2024   06:49 Diperbarui: 25 Desember 2024   07:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Planetarium Mannheim.

Bintang Bethlehem, hampir saja hilang dari teks Injil sebab bintang Bethlehem luput dari perhatian para teolog kristen berabad-abad. 

Apalagi hanya Injil Matheus saja yang menyajikan ceritera bintang Bethlehem dengan 3 majusnya. Tiga Injil lain tidak ada naskah itu. Hal ini menimbulkan interpretasi, bahwa tidak ada banyak sumber kuat untuk bahan penulisan yang mendukung kebenaran adanya bintang Bethlehem. Bagi Markus, Yohanes dan Lukas, tema tentang bintang Bethlehem agaknya kurang penting.

Tetapi bagi Matheus, bintang Bethlehem adalah penting sekali. Mateus tidak mengabaikan kebenaran dengan fakta-fakta dari ceritera mithos, sejarah leluhur dan bahkan peristiwa langit saat Yesus lahir. Apalagi waktu itu term bintang lebih kuat. 

Jika konjungsi Jupiter-Saturnus yang digunakan maka dapat dibuat gambaran peristiwa utama sebagai berikut:

Pada malam tanggal 15 September 7 SM, sepasang planet berdekatan di langit malam dengan Jupiter lebih terang 15 kali dari Saturnus. 

Setelah melihat peristiwa ini, 3 majus segera berangkat ke Yerusalem malam itu juga. Para majus itu tiba pada tanggal 12 November 7 SM di Yerusalem.

Tak lama setelah Matahari terbenam, mereka melihat konjungsi Jupiter-Saturnus tepat di depan mereka. Dan mereka diarahkan ke Bethlehem. Peristiwa itu terlihat lagi saat mereka sedang di perjalanan ke Bethlehem, "bintang" muncul di tengah jalan. 

Mat.2:10 menulis, "Ketika mereka melihat bintang itu, mereka sangat bergembira". Jupiter adalah "bintang kerajaan", bintang Yehuda. Cahaya yang menujuk ke arah kandang Bethlehem, tempat bayi Yesus berbaring berasal dari sepasang planet yang sedang berkonjungsi. 

Term ini cukup diragukan sebab Matheus sangat jelas menggunakan kata bintang, bukan planet. Teks injil tentang bintang dan para majus memang cukup dangkal memiliki bahan kepustakaan. Tetapi terbukti sangat kuat kandungan karakternya. 

Matheus tidak mengabaikan adanya tradisi kuno yang berbicara tentang adanya planet raja, dianggap bintang raja, yang tidak terlalu jauh berada di sekitar kelahiran Yesus.

Teks yang awalnya cukup diabaikan karena minimnya sumber kepustakaan, namun teks itu terbukti telah selama ribuan tahun tetap dipertahankan. Bintang Bethlehem adalah bagian penting dari Natal tahunan. Bintang Bethlehem tidak boleh hilang dari ceritera Natal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun