Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Konektivitas dan Literasi Butuh Analisis Big Data

10 Desember 2024   08:41 Diperbarui: 10 Desember 2024   11:48 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konektivitas dan literasi sudah digaungkan oleh Media dan lembaga pendidikan di Indonesia. Tetapi dalam pelaksanaannya tak semudah bicara. 

Terdapat banyak kendala ditemukan. Konektivitas dan literasi tak bisa ditafsir secara dangkal sebagai punya banyak follower di Media sosial. Lebih dari itu, konektivitas dan literasi membutuhkan kemampuan analisis data besar atau bigdata analyser. 

Secara alamiah, Bigdata adalah potensi revolusi di dunia masa kini di era digital ini. Bigdata adalah cara atau sistem dalam mana perusahaan digital beroperasi secara internasional. 

Data-data berkualifikasi besar perlu diintrepretasi atau ditafsir agar tidak menjadi data chaos. Secara alami, data adalah chaos. Tetapi dengan analisis dan interpretasi, data dapat menjadi aksi nyata dan dapat mentransformasikan.

Hanya dengan mengakses data maka subjek sudah dapat mengubah atau mentranstransformasikan data-data chaos menjadi aksi nyata.

Hal ini adalah sangat penting dalam dunia bisnis digital. Sebagai pemimpin tim bisnis digital diperlukan kemampuan menganalisis data besar dan mentransformasikannya, dari data chaos menjadi aksi nyata.

Era digital masa kini adalah era "the power of bigdata analyze" atau kekuasaan melakukan interpretasi atas data-data besar.

Kemampuan ini sungguh kompleks karena melibatkan banyak hal yang belum  dipikirkan sebelumnya, seperti: setting data sehingga data chaos menghilang, membuat korelasi data-data dan menentukan keunggulan data-data.

Data harus bersih dan dapat mentransformasikan. Oleh sebab itu maka dibutuhkan beberapa kemampuan dasar dalam mengelola bigdata, yaitu:

1. Kemampuan mengidentifikasi terminologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun