Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008 dan suka Trading. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hari ini (12/10/2024), Komet C/2023 A3 (Tsuchinshan-ATLAS) Tampak Gemilang di Langit

12 Oktober 2024   09:39 Diperbarui: 25 Oktober 2024   18:49 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Star Walk 2.

Foto ini adalah foto asli penampilan terbaik yang saya buat terhadap Komet Tschuchinshan-ATLAS pada pukul 10.24 Wita hari ini, 12 Oktober 2024. Terletak di rasi Virgo, Komet memancarkan cahaya secara gemilang dengan ekor yang panjang cemerlang.

Komet ini ditemukan pada tahun 2023 oleh Observatorium Tscuchinshan milik China dan Teleskop ATLAS di Afrika Selatan. 

Hari ini, Teleskop virtual Italia menyelenggarakan siaran langsung lengkap tentang Komet ini di atas langit.

Mengapa Ekor Komet Panjang?

Ciri khas Komet adalah ekornya yang panjang. Ekor panjang Komet itu terdiri dari 2 jenis ekor, yaitu: ekor debu dan ekor ion atau plasma. 

Ketika Matahari bersinar panas, maka sinar Matahari memanaskan es pada Komet. Es berubah ke gas. Gas dan debu kemudian dilepaskan ke luar angkasa. Debu jatuh ke wilayah di sekitar orbit Komet lalu didorong perlahan menjadi ekor komet. Gas tersebut terionisasi oleh sinar Matahari ultraviolet dan partikel angin Matahari.

Saat ditemukan pada tahun 2023, Komet Tschuchianshan-ATLAS bergerak untuk berlawanan arah dengan sebagian besar objek tata surya.  Komet ini berbentuk parabola. 

Ekor Komet merupakan faktor penyebab terjadinya hujan meteor tahunan. Hujan meteor terjadi saat Bumi melewati debu-debu yang ditinggalkan oleh Komet.

Penutup

Setelah peristiwa hari ini, kita akan melihat lagi Komet ini pada akhir Oktober 2024. Setelah beberapa saat kemudian, Komet akan menghilang dari langit siang menuju ke posisinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun