Komet Tsuchinshan-ATLAS tampak cemerlang dan bisa dilihat dengan mata telanjang di langit utara. Seperti bola api terang di langit malam dengan ekor panjang dan menjulur.
Komet
Komet adalah gunung es kosmik purba berusia 4,6 miliar tahun, terbentuk seangkatan dengan Bumi, Matahari, Bulan dan Planet-Planet. Komet merupakan objek paling kacau, sekaligus objek paling menarik di tata surya.
Peristiwa Langka Sejak Era Neanderthal
Pemandangan hari ini adalah peristiwa langka sejak era Neanderthal. Foto asli Komet Tsuchinshan-ATLAS di atas adalah hasil jepretan saya di Star Walk 2. Komet tampak cemerlang dan punya ekor panjang di langit pada pukul 09.33 Wita.Â
Komet Tscuchinshan-ATLAS berada di konstelasi Virgo saat mencapai titik terdekatnya dengan Bumi. Pada hari ini, 12 Oktober 2024, komet Tscuchinshan -ATLAS mencapai titik perihelion atau titik terdekat dengan Bumi. Pemandangan langka ini akan terlihat lagi pada 80.000 tahun yang akan datang.
Belahan Bumi utara merupakan lokasi untuk melihatnya dengan lebih baik. Jarak Komet adalah 71 juta km dari Bumi. Paling akhir Komet Tschuchinshan-ATLAS terlihat pada zaman Neanderthal. Komet terlihat menyerupai bola api terang di langit yang panjang dan menjulur.Â
Foto ini adalah foto asli penampilan terbaik yang saya buat terhadap Komet Tschuchinshan-ATLAS pada pukul 10.24 Wita hari ini, 12 Oktober 2024. Terletak di rasi Virgo, Komet memancarkan cahaya secara gemilang dengan ekor yang panjang cemerlang.
Komet ini ditemukan pada tahun 2023 oleh Observatorium Tscuchinshan milik China dan Teleskop ATLAS di Afrika Selatan.Â
Hari ini, Teleskop virtual Italia menyelenggarakan siaran langsung lengkap tentang Komet ini di atas langit.
Mengapa Ekor Komet Panjang?
Ciri khas Komet adalah ekornya yang panjang. Ekor panjang Komet itu terdiri dari 2 jenis ekor, yaitu: ekor debu dan ekor ion atau plasma.Â
Ketika Matahari bersinar panas, maka sinar Matahari memanaskan es pada Komet. Es berubah ke gas. Gas dan debu kemudian dilepaskan ke luar angkasa. Debu jatuh ke wilayah di sekitar orbit Komet lalu didorong perlahan menjadi ekor komet. Gas tersebut terionisasi oleh sinar Matahari ultraviolet dan partikel angin Matahari.
Saat ditemukan pada tahun 2023, Komet Tschuchianshan-ATLAS bergerak untuk berlawanan arah dengan sebagian besar objek tata surya. Â Komet ini berbentuk parabola.Â
Ekor Komet merupakan faktor penyebab terjadinya hujan meteor tahunan. Hujan meteor terjadi saat Bumi melewati debu-debu yang ditinggalkan oleh Komet.
Penutup
Setelah peristiwa hari ini, kita akan melihat lagi Komet ini pada akhir Oktober 2024. Setelah beberapa saat kemudian, Komet akan menghilang dari langit siang menuju ke posisinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H