Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak Positif Indonesia Jadi Prioritas Kunjungan Pertama Paus Fransiskus di Asia Pasifik

3 September 2024   22:28 Diperbarui: 5 September 2024   08:37 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari segi kepercayaan investasi, Indonesia bisa naik peringkat sebagai negara teraman dan terdamai di Asia Tenggara dengan kedatangan Sri Paus Fransiskus ini. Minat investasi akan meningkat pasca kunjungan Sri Paus ke Indonesia.

Raihan ini tentu saja diperoleh Indonesia karena prestasi diplomatik selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam waktu 10 tahun terakhir ini. Prestasi diplomatik antara lain menjadi Ketua ASEAN, juga keberhasilan pemerintah melakukan lobi-lobi di Vatikan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa di Vatikan terdapat Padre Marco Solo yang sudah lama bekerja pusat Vatikan. 

Lobi-lobinya secara tidak langsung mematahkan pandangan umum yang mengatakan bahwa masalah-masalah intern hak-hak asasi manusia di dalam negeri masih belum selesai dan keamanan Indonesia di Papua terlihat masih cukup runyam. 

Indonesia layak menjadi pilihan pertama.Prioritas kunjungan Sri Paus Fransiskus berdampak positif terhadap bangkitnya minat terhadap investasi di Indonesia.

Semoga Sri Paus Fransiskus membawa damai dan berkat dari Tuhan untuk Indonesia yang aman, damai dan bersatu dengan misi mulianya iman, persaudaraan sejati dan bela rasa. Kita berdoa, semoga penghormatan terhadap martabat manusia akan jadi semakin besar di Indonesia.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun