Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka dan Beragam Tafsiran

25 Juli 2024   06:23 Diperbarui: 25 Juli 2024   06:44 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum merdeka masih menimbulkan beragam tafsiran yang rumit. Apakah sebelumnya sistem pendidikan kita belum merdeka sehingga perlu adanya kurikulum model ini. Beragam tafsiran tentangnya bisa saja menimbulkan dampak negatif. Kita melihat ada kemiripan dengan sistem pendidikan di Jerman yang memberlakukan sistem kurikulum merdeka juga yaitu lehrfreiheit und lernfreiheit. 

Di Jerman, muatannya pada sistem pengajaran dan materi ajar di mana guru dan siswa diberikan kebebasan besar tapi di Indonesia hal ini masih diperdebatkan. Tema tentang merdeka di Indonesia sudah tidak lagi jadi tema menarik dan dijadikan tema utama, tetapi yang dipentingkan ialah ilmu humaniora dan praksisnya terutama cinta kasih dan nilai pengasihan. 

Jika nilai ini yang lebih penting maka jelas di sini bahwa kurikulum merdeka bukan solusi akhir tetapi alternatif saja. Sebab sistem pendidikan di Indonesia pada hakekatnya ingin mewujudkan identitas bangsa Indonesia yang merupakan suatu proses yang tak kunjung selesai. Paham demokrasi yang menjadi idola kita harus lebih ditekankan karena demokrasi menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Pancasila harus menjadi pembentuk kurikulum merdeka sehingga menghindari tafsiran bahwa kurikulum merdeka diadobsi dari asing. Pendidikan budaya dan sejarah harus menekankan bahwa bangsa ini terbentuk dari sejarah penderitaan dan kejayaan masa lalu dan komitmen saat ini dalam mempertahankannya. Sehingga kita yakin bahwa kurikulum merdeka bukan solusi akhir tetapi alternatif dari proses panjang mewujudkan identitas bangsa yang kita cita citakan bersama.(*).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun