Meskipun sudah cukup terlambat saya menulis kenangan ini tetapi mau tidak mau saya harus menulis juga untuk mengenang Pater Dr. Georg Kirchberger yang bagi saya adalah seorang mahaguru teologi-imam-biarawan dan misionaris SVD asal Jerman yang sempurna dan luar biasa yang darinya saya tetap belajar sampai hari ini melalui tulisan-tulisan berkualitasnya di Jurnal Ledalero.
Ia wafat pada 5 Juni 2023 di kota Maumere dan dikebumikan 2 hari kemudian yaitu pada 7 Juni 2023 di pemakaman Seminari Tinggi SVD Ledalero-Flores-Prov. NTT. Tanggal wafatnya adalah tanggal yang bagi kami sekeluarga memperingati hari kelahiran almarhum kakak saya Bonifasius Moang Bapa da Iry. Saya sendiri paham bahwa Pater Kirch wafat saat gereja sejagat memperingati pesta St. Bonifasius rasul dan pelindung Jerman.
Di tahun 1996 saya mulai kuliah di STFK Ledalero sebagai frater SVD yang baru saja berkaul pertama di Nenuk. Tahun-tahun itulah saya mulai mendapatan banyak ilmu dari Pater Kirch di bangku kuliah.
Ketika saya duduk di tingkat III tahun 1998 sebuah persoalan muncul yang membuat saya menarik diri sebagai frater SVD tetapi tetap kuliah filsafat hingga meraih gelar Sarjana Filsafat pada tahun 2002.
Saat itulah saya mengenal Pater Kirch bukan saja sebagai dosen teologi di bangku kuliah tetapi juga seorang pembimbing rohani dan pemilik wisma St. Thomas Morus Wairpelit yaitu wisma untuk para mahasiswa ekstern tempat di  mana saya tinggal selama 3 tahun antara tahun 1999 sampai tahun 2002.
Jadi Ketua Ekstern STFK Ledalero 1999/2000
Saya sendiri menyadari perbedaan-perbedaan antara para mahasiswa frater (SVD dan Projo) dengan para mahasiswa ekstern. Sama seperti saya teman-teman frater dahulu juga mencap para mahasiswa eks frater di Wisma St. Thomas Morus itu mayoritas adalah kaum anawim. Tetapi saya berani membaurkan diri dengan mereka demi menyelesaikan pendidikan saya yang tersisa sekitar 4 semester lagi. Di tahun-tahun 1999-2000 itulah saya secara intensif mulai menyesuaikan diri dengan kehidupan baru saya sebagai mahasiswa awam.Â
Dalam suatu rapat bersama di antara para mahasiswa ekstern mereka sepakat mengangkat saya menjadi Ketua para mahasiswa ekstern itu yang memungkinkan saya mendapatan satu tempat di jajaran pengurus inti senat Mahasiswa STFK Ledalero.
Para mahasiswa ekstern yang waktu itu meliputi: para mahasiswa ekstren-para suster yang berkuliah filsafat dan juga para frater ordo karmel di Maumere.
Dengan jabatan itu tentu saya diharapkan dapat memperjuangkan kepentingan para mahasiswa ekstren di jajaran pengurus inti senat mahasiswa STFK Ledalero periode 1999/2000. Ketika pemungutan suara para ketua dan pengurus tingkat yang dihadiri Pembantu Ketua Bidang kemahasiswaan Romo Dr. Gabriel Unto da Silva saya hanya mendapatkan 2 suara dan kalah telak dari Ketua Senat Mahasiswa terpilih.Â
Status Rumah St. Thomas Morus
Kemudian saya tahu bahwa status rumah wisma St. Thomas Morus adalah rumah kontrak yang pemiliknya adalah Pater Kirchberger. Pater Kirch akan melepaskan rumah-rumah Wisma St. Thomas Morus kepada para pemilik tanah dalam waktu sekitar 15 tahun sejak ditandatangani surat kontrak antara pemilik tanah dengan Pater Kirch.
Hal itu memang terjadi dengan Om Moan yang sejak tahun 2001 Â salah satu bagian dari rumah wisma St. Thomas Morus sudah ditinggali oleh putera Om Moan.Â
Saya tidak tahu rumah-rumah Wisma St. Thomas yang lain. Tetapi yang pasti pihak SVD akan sulit melepaskan rumah-rumah di Wisma ekstren itu kepada para pemilik tanah karena rumah-rumah itu adalah aset-aset fisik warisan intelektual dari Pater Kirchberger untuk mendukung IFTK Ledalero.
Beberapa ide-ide teologi dari Pater Kirch telah saya kutip dalam Skripsi Sarjana Filsafat saya tahun 2002. Dalam Jurnal Ledalero Juni 2023 saya menemukan apa yang menjadi pokok keprihatinan Pater Kirch terhadap teologi inkultrasi yang digarap oleh para mahasiswa S2 Teologi di Ledalero.Â
Pater Kirch menegaskan bahwa tidak ada usaha untuk menciptakan suatu teologi misalnya kristologi dan eklesiologi dalam semangat dasar teologi yang digeluti. Tetapi sebuah langkah awal telah dibuat untuk berdialog dengan budaya tradisional dan dengan ajaran gereja Katolik.
Pater yang Murah Hati dan Suci itu Telah Pergi
Sungguh sedih bahwa Pater Kirch begitu cepat wafat. Umur 75 tahun boleh dikatakan belum sangat tua tetapi itulah kehendak Tuhan. Pater Kirch wafat tepat pesta St. Bonifasius pelindung Jerman. Semasa hidupnya ia telah berteologi dengan tindakannya yang nyata. Pater Kirch terima kasih atas semua budi baikmu dan selamat beristirahat dalam damai abadi di surga.Â
Ide-idemu tentang teologi dan kesaksian hidupmu yang saleh akan tetap terkenang abadi di hati kami. Selamat jalan Profesor Emeritus Teologi Pater Dr. Georg Kirchberger dari IFTK Ledalero.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H