Musim hujan tahun 2022 ini, hujan turun pertama kali di Timor-NTT pada sekitar pertengahan September 2022. Dengan hujan awal yang lebih cepat dari biasanya, maka mulanya kondisi ini cukup menjanjikan para petani. Namun menginjak Oktober hingga Desember 2022, hujan jarang turun. Sepanjang 3 bulan terakhir, akumulasi sinar matahari yang cukup terik membuat tanaman jagung yang baru ditanam petani agak menguning. Selain itu, hingga Desember 2022, banyak sawah di Timor-NTT tidak diolah seperti biasanya.Â
Dengan kondisi saat ini, daerah Timor-NTT tidak membahayakan aktivitas wisatawan. Daerah pantai Utara Timor-NTT tetap aman. Titik yan patut dihindari adalah daerah sekitar kawasan jembatan sungai Benanain di Kabupaten Malaka-NTT. Sebaiknya sebagai wisatawan, anda mengambil titik acuan dari Atambua saat mengunjungi lokasi wisata di daerah Kabupaten Malaka.Â
                                                                  ***
"Biasanya pada Tanggal 23 Desember 2022 ini, seperti tahun lalu, petani sudah mulai menyemaikan benih padi", keluh Margaretha Bui, seorang petani di Dusun Halibaurens-Kab. Belu-NTT. Para petani layak resah. Sebab hingga Tanggal 28 Desember 2022, banyak sawah di sini tak bisa diolah oleh Handtraktor karena ketiadaan air. Iklim menjadi tidak menentu. Tetapi ada harapan di bagian barat Indonesia karena di sana hujan tetap turun deras sepanjang tahun.
Mulai September, iklim di NTT dipengaruhi oleh angin muson yang bertiup dari arah Asia ke Australia. Jenis angin ini biasanya membawa uap air dan hujan bagi daerah Timor-NTT. Tetapi tahun 2022 ini cukup meresahkan. Karena di musim hujan Desember 2022 ini, hujan jarang turun dan peristiwa hujan deras hampir tiap hari seperti tahun lalu (2021) tampaknya tak terjadi.
Iklim di Asia Tenggara sebagian besar adalah tropis dan lembab. Jenis iklim ini mempengaruhi dataran Timor oleh pengaruh angin muson. Tetapi tidak semua iklim di Asia Tenggara memperoleh curah hujan tinggi. Dua negara Asia Tenggara seperti Myanmar dan Thailand terjadi kemarau pada Juli 2022 dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius.
Wilayah-wilayah Malaysia, Filipina Selatan, Jawa, Kalimantan dan Sumatera memiliki curah hujan tinggi sepanjang tahun. Daerah-daerah ini memiliki musim kemarau yang tidak jelas. Di pulau Sumatera, Singapura dan Kalimantan, hujan tetap turun deras meskipun matahari mencapai titik tertinggi. Di Sumatera, Singapura dan Kalimantan, curah hujan tahunan bisa mencapai hingga 5.000 mm. Suhu hampir tidak menunjukkan fluktuasi musiman dan selalu sekitar 30 derajat pada siang hari, antara 20 dan 25 derajat Celcius pada malam hari.
Musim hujan menentukan iklim di Asia Tenggara umumnya dan Timor-NTT khususnya. Apalagi di daerah lembab dan khatulistiwa, curah hujan yang turun deras di wilayah-wilayah pegunungan. Di musim hujan, angin muson bertiup dari arah barat ke timur. Jika angin deras akan membawa hujan dari dataran Asia ke Timor-NTT. Hujan yang turun di Timor-NTT disebabkan angin dari dataran Asia dan uap air laut yang dibawa angin.
Melalui Media-Media sudah dibaca bahwa daerah-daerah utara atau selatan khatulistiwa berisiko terkena siklon tropis yang menghancurkan, seperti banjir, tsunami dan angin deras. Pada intinya, semakin besar wilayah laut di sekitarnya, semakin tinggi kecepatan angin yang berputar cepat. Uap air dari laut juga membawa harapan munculnya hujan di Timor-NTT. Wilayah Timor-NTT dikelilingi laut Timor dan Laut Sawu. (*).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H