Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menyimak Kondisi Wanita-Pria di Yunani Kuno Melalui 2 Karya Euripides

27 Desember 2022   18:15 Diperbarui: 27 Desember 2022   18:19 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa wanita Yunani kuno menonton para peserta  Olimpiade kuno (Sumber foto: factinate.com)

Euripides adalah seorang Sofis, penulis naskah dan dramawan tragedi terkenal di Yunani kuno. Ia lahir di Pulau Salamis dan hidup antara tahun 484SM-307 SM. Semua karya berbicara tentang wanita dan tema-tema mitologis. Karya-karyanya bisa digunakan untuk memahami posisi kesetaraan wanita dan pria di zamannya karena dia mendasarkan karya-karya pada peristiwa-peristiwa penting nyata di Yunani kuno. 

Dua Karya Utama

(1). Alcestis (438 SM). Alcestis adalah karya tertuanya. Alcestis berisi ceritera tentang istri setia Admetus, Alcestis. Alcestis mengorbankan hidupnya dan menggantikan suaminya untuk menghidupkan kembali suaminya dari kematian.

(2). Medea (431 SM). Kisah ini didasarkan pada mitos tentang Jason dan Medea yang pertama kali diciptakan pada tahun 431 SM. Dibuka dalam konflik, Medea ditinggalkan oleh suaminya Jason saat dia meninggalkannya untuk orang lain demi keuntungan politik. Untuk membalas dendam, dia membunuh anak-anak yang mereka miliki bersama.

Penilaian

Alcestis dan Medea adalah 2 karya utama dari sekitar 6 karya utamanya. Euripides menyusun naskah drama tragedi berdasarkan peristiwa-peristiwa penting yang betul-betul terjadi saat itu. Dua karyanya di atas digunakan untuk meneropong kondisi kesetaraan wanita dan pria di zaman Yunani kuno.

Dalam Alcestis, wanita masih belum dianggap manusia sempurna. Laki-laki atau suami adalah manusia sempurna. Lebih baik laki-laki hidup dan wanita harus mengorbankan hidupnya demi kehidupan laki-laki. Jadi posisi wanita tidak setara dengan laki-laki. Laki-laki lebih tinggi kedudukannya dalam keluarga.

Dalam Medea, wanita tidak berdaya di hadapan kekayaan materi. Laki-laki menikah dengan wanita demi memiliki kekayaan yang dimiliki wanita itu. Jadi laki-laki lebih memilih wanita yang kaya dan tidak memperdulikan wanita miskin. 

Wanita miskin tidak berhak memiliki anak-anak. Medea membuktikan sendiri bahwa tanpa kekayaan, dia tidak bisa menghidupkan anak-anak. Dalam kasus Medea yang membunuh anak-anak, dapat dilihat bahwa meskipun kedudukan wanita lebih rendah dari suaminya, tetapi wanita merasa berhak untuk membunuh anak-anak yang dilahirkannya sendiri. Anak-anak memiliki martabat yang lebih rendah dari ibunya.

Euripides menggambarkan wanita secara sangat sensitif. Ia adalah seorang pembenci wanita. Teks-teks karyanya mengeksplorasi mitologi Yunani dan melihat ke sisi gelap umat manusia, seperti: penderitaan, balas dendam dan pembunuhan. Ia berhubungan baik dengan Anaxagoras dan Sokrates semasa hidupnya. Ia adalah ahli dan seniman yang merancang kondisi penuh kesedihan. 

Dalam karya-karyanya terungkap bahwa hasrat manusia lebih penting dari semuanya. Hasrat laki-laki lebih kuat. Laki memiliki kekuatan fisik lebih kuat dan selalu dalam posisi menang terhadap wanita. 

Menurut Euripides, kondisi politik amat menentukan hidup dan matinya manusia. Euripides tidak menghargai pahlawan dan dewa. Manusia laki-laki dianggapnya sebagai penentu moralitas. Raja di zaman Euripides digambarkannya memerintah dengan tiran, tanpa martabat dan tanpa keagungan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun