Para majus (Baltasar, Gaspar dan Melikhior) dalam Injil Mateus 2: 1-12 menemukan Yesus yang baru saja lahir di Bethlehem karena dipandu oleh bintang, tetapi mereka tidak percaya kepada bintang.Â
Mereka gunakan astrologi untuk menemukan Bayi Yesus. Saya juga tidak percaya kepada bintang karena bintang itu adalah benda mati, tetapi saya merasa dipandu oleh bintang untuk hidup yang lebih bahagia dan sukses. Indah, ataraktif dan akurat tampaknya.
Hidup dipandu bintang berbeda dengan hidup dipandu matahari. Matahari menghantar kita menemukan kebaikan termasuk menemukan ide-ide baik dalam hidup. Bintang memandu kita menemukan kemampuan bernalar (dilektika) dan berlogika. Matahari bukan termasuk salah satu artefak, tetapi termasuk api.Â
Ide-ide baik itu seperti api yang bernyala-nyala. Bintang adalah artefak berwujud benda. Matahari, bintang, bulan dan asteroid adalah abadi. Seni berdialektika harus didasarkan pada artefak. Kebajikan dapat disamakan dengan matahari.
Astrologi adalah ilmu yang tidak diajarkan di sekolah-sekolah, tetapi astrologi selalu dekat dengan kehidupan nyata kita setiap hari. Coba anda melihat, berapa banyak orang yang sedang sibuk dengan urusan ramalan shio dan memasang angka-angka shio setiap hari dan mencoba keberuntungan dengan menebak dari ramalan perbintangan?Â
Para tetangga, teman-teman  kerja semuanya menyibukkan diri dengan urusan menafsir bintang-bintang dan mengisi angka shio untuk mencoba keberuntungan. Pekerjaan mereka adalah pekerjaan sampingan yang bernilai atau bermakna.Â
Seorang pakar astrologi Jerman bernama Sylvia Grotsch mengatakan bahwa setelah 30 tahun dia berkecimpungan dalam dunia astrologi, ia tidak pernah percaya dengan bintang-bintang.Â
Jangan percaya kepada bintang-bintang, katanya, karena bintang-bintang itu tidak pernah melakukan apapun kepada kita. Astrologi adalah panduan untuk kehidupan agar kita menemukan makna hidup secara hakiki, bahkan bisa menemukan Tuhan seperti para majus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H