Subbuku Mu dan Nu dari buku Metafisika karya Aristoteles menjelaskan tentang mengapa angka-angka itu harus ada? Dua subbuku dari buku Metafisika karya Aristoteles itu berusaha untuk menjelaskan status metafisik Matematika.Â
Dalam filsafat Matematika, Aristoteles mengatakan bahwa entitas Matematika bukan merupakan zat. Dengan itu Aristoteles menentang pandangan gurunya Plato yang mengatakan bahwa setiap angka berhubungan dengan suatu bentuk.Â
Menurut Aristoteles jika setiap angka berhubungan dengan suatu bentuk maka pandangan Plato ini mengaburkan dan gagal menjelaskan hubungan antara angka-angka dan hal-hal khusus yang masuk akal. Â
Sebaliknya Aristoteles menyarankan bahwa angka adalah objek fisik yang dipertimbangkan dalam abstraksi dari sifat fisik dan kebetulan dari sifat fisik itu. Misalnya, angka 5 untuk menghitung jumlah 5 ekor kucing. Dengan menyebut 5 ekor kucing, kita telah memfaktorkan kucing-kucing itu menjadi 5 kucing, bukan yang lain.Â
Aristoteles menolak gagasan bahwa angka dapat memainkan peran kausal di alam. Bagi Aristoteles, angka-angka itu menguatkan keberadaan substansi dalam aktualitas sebagai fondasi alam.
Dengan demikian, bagi Aristoteles, angka-angka memperkuat substansi. Substansi bersifat fundamental karena substansi memiliki materi aktualitas yang merupakan apa yang ingin dicapai oleh semua hal. Dalam filsafat Matematika, tujuan dari angka-angka adalah untuk mencapai materi substansi yang benar-benar aktual, tanpa materi potensi. Substansi inilah nanti menjadi titik pijak pencarian manusia akan Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H