Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ceritera Timor-Timur di Masa Sekolah Dasarku (1978-1985)

30 September 2020   05:04 Diperbarui: 30 September 2020   23:14 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak saat itu Taran selalu berceritera tentang kisah perjuangan mereka sampai ke wilayah Indonesia. Taran dan keluarganya ditangkap aparat dan di bawah ke Indonesia. Ia dan adik-adiknya disekolahkan.

Bekas-bekas perjuangan fretelin yang pernah di badannya masih tetap terasa. Saya menafsir bahwa Taran yang berbadan kecil namun tegap itu adalah bekas pejuang Fretelin. Mungkin dia direkrut sebagai tentara anak-anak dan ikut berjuang di hutan dengan memakai pakaian pandu Portugal. Kemungkinan sang pejuang itu adalah pelajar SD saat konflik terjadi. Anak-anak SD juga diambil oleh Fretelin dan diberi seragam pandu sebagai tentara.

Bersama keluarganya, Taran mengungsi ke Indonesia. Perjalanannya menuju ke Indonesia adalah perjalanan paling buruk. Karena selain dihadang oleh pesawat udara, mereka juga dihadang oleh tentara dan simpatisan fretelin. Setelah berjuang siang malam, akhirnya mereka selamat tiba di Indonesia.

Selama sepanjang saya berada di SD saya tidak cukup sadar untuk menceriterakan tentang Taran dengan fotonya itu kepada siapapun bahwa Taran memiliki foto pejuang Fretelin di sakunya. Saya pikir mungkin Taran memiliki keinginan untuk kembali berjuang di hutan lagi.

Sekitar tahun 1984, kelas kami naik ke kelas V. Di kelas itu Taran sudah tidak ada lagi. Saya mendengar dari teman saya Bernardus Seran bahwa Taran sudah kembali bersama keluarganya ke Timor-Timur. Nasib Taran selanjutnya saya tidak tahu lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun