Gerakan Let's Read langsung membawa kita untuk menyimak bahan bacaan: materi apa yang perlu dibaca? Faktor apa yang menyebabkan orang harus membaca?
Dengan hal ini dapat dikatakan bahwa para pengguna naskah dikelompokkan atas beberapa segi, yaitu:
- Peneliti: mereka yang disebut peneliti adalah orang-orang yang bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan. Mereka ini menggunakan naskah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
- Penyimpan naskah dan penata naskah.
- Pembuat naskah (pengarang) yakni produksen, yakni: orang-orang yang membuat naskah dengan motivasi tertentu. Pada umumnya bersifat informatif.
- Perawat pusaka.
- Pencari petunjuk.
Tidak semua mahasiswa/i adalah para pengembang ilmu pengetahuan. Banyak yang digolongkan sebagai peserta budaya. Sebab setelah tamat Universitas, hanya sedikit saja mahasiswa/i yang memutuskan terjun sebagai pengajar di Perguruan Tinggi. Umumnya mereka berkarier di lembaga-lembaga swasta dan negara bukan sebagai ilmuwan/i.
Dua yang terakhir adalah para peserta budaya. Para peserta budaya berusaha untuk mencari petunjuk hidup melalui membaca. Dalam hal ini dapat dikatakan para peserta didik adalah para peserta budaya. Pendidikan adalah proses pengembangan kebudayaan sehingga para peserta didik adalah para peserta budaya itu sendiri. Naskah bacaan dilihat sebagai sumber arahan untuk pelaksanaan kehidupan yang beradab dan baik.
Kesimpulan
Di desa-desa, pendidikan bertujuan membentuk manusia beradab sesuai sila kedua Pancasila, yakni: Kemanusiaan yang adil dan beradab. Para pengguna naskah di Indonesia adalah para peserta budaya. Gerakan literasi masih terasa belum berhasil. Mereka yang duduk di bangku pendidikan membaca demi untuk mencapai keberadaban. Naskah bagi para peserta budaya merupakan sumber arahan dan petunjuk hidup agar  dapat hidup beradab, selamat dan mencapai kebahagiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H