Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan Keliru Nan Terjal Menuju Juara Lomba Blog di Masa Pandemi Covid-19

13 September 2020   00:44 Diperbarui: 13 September 2020   00:54 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lomba blog di internet. (Foto: Blogrumahan.com).

Di masa Pandemi Covid-19 ini, pelbagai lomba blog diselengarakan dengan derasnya. Kompasiana.com-Bank Indonesia mencatat sejarah dengan menggelar lomba blog berhadiah total Rp 44 juta. Jumlah hadia demikian adalah hadiah yang tergolong besar juga dalam sejarah lomba blog di Internet di masa Pandemi Covid-19. Sebelumnya Kompasiana.com-Jaringan Tri Indonesia juga menggelar lomba blog berhadiah total Rp 33 juta.

Seorang guru mencoba untuk mengoperasionalisasikan program solusi pendidikan dengan menggunakan digital di Jakarta pada Rabu 26 Maret 2020. (Foto: Republika/Yasin Habibi).
Seorang guru mencoba untuk mengoperasionalisasikan program solusi pendidikan dengan menggunakan digital di Jakarta pada Rabu 26 Maret 2020. (Foto: Republika/Yasin Habibi).
Tentu saja, lomba blog di masa Pandemi Covid-19 tampak menarik minat saya. Para peserta lomba blog yang hidup di zone merah dan zone hijau saling bersaing untuk merebut juara. Begitu banyak orang mengalami kehilangan pekerjaan akibat Pandemi Covid-19. Apakah yang dapat dikerjakan di rumah selama Pandemi? Jika seluruh waktu dihabiskan untuk hanya beristirahat maka kita kehilangan kesempatan besar yang berada di depan mata. Bagi seorang freelance, pilihan untuk mengikuti lomba blog dari rumah adalah harga mati. Apalagi sebagai seorang guru, saya sudah terbiasa menulis dan membaca. Sebelum wabah Covid-29, saya adalah seorang guru SMA Suria Atambua di Kabupaten Belu, Provinsi NTT sejak bulan Agustus 2019. Sebelumnya saya lama mengajar di SMA Negeri 1 Atambua dan SMA Kristen Atambua.

SMA Suria Atambua memiliki status Akreditasi A dan terletak di pusat kota Atambua. Di sekolah ini, presenter Jeremy Teti tahun 1996 menuntaskan pendidikan SMA-nya. Kota Atambua memiliki bandara udara A.A. Bere Tallo Haliwen yang memungkinkan akses transportasi udara melalui Wings Air selalu lancar setiap hari.

Saya masih ingat pagi itu sekitar jam 10.00 Wita, di bulan Maret 2020 yang lalu, Kepala Sekolah kami mengumumkan bahwa Sekolah diliburkan karena wabah Covid-19.

Kami diharuskan untuk tinggal di rumah saja untuk melakukan karantina pribadi. Selama masa karantina pribadi, kami dilarang ke luar dari rumah serta harus menaati protokol Covid-19. Sejak saat itu, kami tidak lagi menjalankan pembelajaran tatap muka. Sebagai guru pengawas, saya dan para siswa sempat bertemu saat kami melakukan Ujian Semester genap Corona pada bulan Juni 2020

Saya selalu mengikuti semua perkembangan wabah Covid-19 melalui internet dan HP. Di internet, saya menemukan berita bahwa daerah kami Kabupaten Belu adalah salah satu daerah di Indonesia yang termasuk zona hijau Pandemi Covid-19. Selama masa krisis Corona saya setiap hari menghabiskan waktu saya di depan Notebook untuk membaca berita dan menulis di Kompasiana dan Ask.fm Jerman.

Sebelum munculnya musibah wabah Corona saya sudah menulis di beberapa blog dan media sosial. Sehingga saya hanya melanjutkan saja aktivitas di internet yang sempat terbengkelai karena tugas mengajar.

Kini saya memiliki beberapa Media sosial, seperti: Youtube, Twitter, Baidoo, Facebook, Instagram dan Ask.fm. Sedangkan untuk blog saya memiliki Kompasiana.com, Halilulik.blogspot.com, Guraru.org dan Akademia. Dari antara seluruh blog itu, hampir setiap hari saya memutuskan untuk selalu menulis aktif di Kompasiana.com, salah satu blog terbaik milik PT. Kompas Gramedia yang selama ini menyita banyak perhatian saya.

Melalui Kompasiana.com, saya mengikuti kegiatan lomba blog yang dilaksanakan oleh Kompasiana.com. Kompasiana.com memberikan saya banyak manfaat. Saya sukses menerbitkan 2 buku ber-ISBN dari hasil saya menulis di Kompasiana.com.

Oleh karena saya adalah guru bahasa Jerman dan guru Sejarah saya mulai membuka kembali ask.fm bahasa Jerman yang sudah lama dilupakan. Saya menulis beberapa topik tentang filsafat di sana. Hasilnya ialah sekitar bulan Juni  2020, status saya naik menjadi tingkat VIP Jerman dan mendapatkan sekitar lebih dari 2000 koin. Koin itu nantinya saya tukar dengan Euro nyata karena saya berada di zone Ask.fm wilayah Jerman-Austria. Karena sulitnya saya memenuhi beban jawaban Ask.fm dalam bahasa Jerman, peringkat saya menurun ke peringkat biasa seperti dahulu.

Sejak peringkat saya menurun dan menjadi tingkat biasa di Ask.fm Jerman saya memutuskan untuk lebih rajin menulis pelbagai topik seputar filsafat Plato dan Aristoteles di Kompasiana.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun