Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menabung Uang di Bank dan Risiko Investasi Jangka Panjang

22 Agustus 2020   05:08 Diperbarui: 22 Agustus 2020   05:43 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menabung uang. (Gambar: materi.carageo.com).

Orang tua saya tidak menginvestasikan uang di bank untuk masa depan kami. Tetapi keduanya menginvestasikan beberapa bidang tanah untuk masa depan kami. Bagi saya, keduanya memiliki kepercayaan yang sangat kuat kepada kehidupan yang baik di masa depan.

Keduanya mewariskan kepandaian dan kepercayaan pada diri sendiri. Oleh karena itu,  pada awalnya saya kurang berpikir tentang investasi masa depan dalam bentuk tabungan. Tetapi bukan berarti saya sama sekali tidak memikirkan masa depan.

Investasi Jangka Panjang

Pernahkah Anda memikirkan risiko investasi ekonomi jangka panjang? Orang yang bekerja hanya untuk makan hari ini dan besok tentu saja tak memikirkan masa depannya.

Tetapi bagi orang yang memikirkan investasi jangka panjang, mereka akan mengatakan bahwa investasi jangka panjang adalah investasi yang paling rumit.

Oleh karena paling rumit sehingga hanya sedikit pemikir yang dapat menjelaskan dan membahasnya secara terbuka.

Tetapi jika kita bicarakan tentang tabungan uang, kita akan menghadapi salah satu faktor tersulit dalam dunia investasi yakni investasi masa depan. Bagi orang desa, tanah pertanian dan sawah adalah investasi fisik yang paling tepat.

Hari ini dan hari esok pada 40-50 tahun ke depan, pertanian dan peternakan masih tetap dibutuhkan. Tetapi tentang uang, tak mudah menjelaskan apa keadaan keuangan pada 40-50 tahun ke depan. Sehingga uang yang kita tanamkan hari ini senilai Rp 10 juta untuk 40-50 tahun ke depan, nilainya mungkin sudah berubah.

Dari antara segala investasi, hanya investasi jangka panjang merupakan investasi yang paling sulit karena memiliki banyak resiko terhadap kemungkinan dampak dari risiko yang tak terpikirkan sebelumnya. Sehingga tiap pribadi harus membuat pelbagai kiat dan strategi untuk mengamankan investasi-investasi jangka panjang.

Faktor-faktor penyebab investasi jangka panjang untuk tabungan pensiun memiliki banyak risiko adalah faktor jumlah waktu yang panjang dan ketidaktahuan kita terhadap akibat-akibat apa yang terjadi 40-50 tahun di masa depan.

Tetapi sesuatu hal yang bisa diperkirakan ialah bahwa investasi jangka panjang terkendala oleh ruang dan waktu individu yang makin lama makin sempit dan pendek. Uang bukan hanya merupakan materi, tetapi nilai yang terkadung di dalamnya sebagai alat tukar yang sah yang berlaku periodis.

Hal itu berarti bahwa nilai uang yang berlaku hari ini belum tentu berlaku pada 40-50 tahun yang lalu. Apalagi nilai kertas berbeda dengan nilai logam mulia. Pada tahun 1921, koin 1 Gulden Belanda yang tersusun dari perak, ternyata pada tahun 2020 nilai uang perak 1 Gulden telah bernilai Rp 300 ribu. Susbtansi fisik berbahan perak asli menentukan harga uang Gulden.

Bagi uang perak Gulden, makin bertambahnya tahun, nilainya makin tinggi dal;am Rupiah. Tetapi apakah nilai investasi uang kertas Rupiah juga seperti uang Gulden? Jawabnya nilai investasi uang kertas Rupiah tidak sama dengan nilai investasi uang perak Gulden.  Nilai uang kertas pada tahun 1950 milik RI, nilainya sangat rendah jika diukur dengan uang sekarang sehingga tidak bernilai apa-apa lagi. Salah satu faktor penyebabnya ialah bahan kertas itu tidak ada nilai lagi.

Jadi investasi masa depan adalah hal yang menyangkut ruang, substansi fisik dan waktu. Sebab ruang, substansi fisik dan waktu tidak mudah berubah, tetapi selalu bersifat tetap. Sehingga menurut para pakar ekonomi, jika Anda ingin membangun investasi keuangan demi kekayaan secara aman dalam jangka panjang, Anda harus melakukan 2 cara, yaitu:

Pertama, Anda harus menyebarkan uang Anda seluas mungkin untuk mengurangi risiko. Makin luas ruang, makin sedikit risiko yang muncul. Dengan metode menyebarkan uang seluas mungkin inilah semua negara di dunia menginvestasikan uang-uang mereka ke negara-negara aman dalam radius yang sangat jauh dari negara mereka.

Kedua, Investasi uang atau kekayaan jangka panjang harus dilakukan dalam penanaman banyak saham yang berbeda.Tidak ada gunanya menaruh semua uang Anda pada satu saham dan berharap itu akan memberi Anda keuntungan sebanyak mungkin.

Pada intinya ialah bahwa investasi jangka panjang bukan merupakan investasi untuk menghasilkan banyak uang atau banyak keuntungan secepat mungkin.

Sehingga tentu saja, risiko-risiko dalam investasi jangka panjang memiliki nilai yang lebih kecil. Hanya pada akhirnya berarti peluang pengembalian tabungan hari tua menjadi lebih rendah. Tetapi Anda harus selalu ingat bahwa uang hasil jerih payah Anda yang ingin Anda investasikan -- itu bukan memenangkan sebuah lotre.

Itulah sebabnya, terlepas dari segalanya, faktor keamanan merupakan hal yang lebih penting daripada pengembalian. Campuran ekuitas dan dana investasi pada komoditas, real estat atau obligasi sangat cocok untuk ini. Sehingga jika harga satu saham turun, jangan khawatir, nilai saham lain bisa menutupi kerugian tersebut.

Waspadai Janji Palsu

Jangan cepat percaya kepada tawaran investasi yang meragukan. Sehingga Anda harus curiga dengan janji bunga tinggi. Banyak investasi dilaporkan sebagai investasi yang menguntungkan dan aman. Aturannya adalah: pengembalian tinggi hanya tersedia untuk risiko tinggi!

Padahal dalam kasus terburuk, seluruh sistem bisa menghilang. Investasi tingkat bunga tidak bisa sangat menguntungkan, tersedia setiap saat dan juga aman pada saat bersamaan. Berhati-hatilah dengan tawaran seperti itu dan jangan mempercayai begitu saja! Pililah bunga tabungan kecil -- tetapi aman dan nyaman sebab setiap orang selalu memulai dari hal-hal yang kecil.

Menabung untuk Anak-Anak

Banyak orang tua bertanya-tanya bagaimana cara terbaik untuk menafkahi anak-anak mereka. Karena entah itu surat izin mengemudi, mobil pertama atau pelatihan - semuanya berharga beberapa ribu euro.

Oleh karena itu, lebih bijaksana untuk memastikan terlebih dahulu bahwa uang tersebut tepat waktu untuk setiap momentum hidup. Dulu orang tua atau kakek nenek menyimpan uang di rekening tabungan, sekarang rekening tabungan sudah tidak lagi menguntungkan karena suku bunga negatif.

Sebuah buku tabungan tidak menghasilkan pengembalian apapun - dan dalam kasus terburuk bahkan membutuhkan uang. Tetapi bagaimana cara terbaik untuk menghemat uang untuk anak-anak Anda?

Tabungan Tetap Bermanfaat

Tetapi jangan kuatir tentang yang namanya tabungan tetap berguna. Tabungan tetap bermanfaat. Untuk rekening tabungan, Anda dapat menjalankannya langsung atas nama anak Anda sehingga mereka dapat mengaksesnya nanti. Selain rencana tabungan ada di beberapa bank dan koperasi, yang menawarkan rencana tabungan khusus untuk anak-anak.

Anda juga dapat memberikan nomor rekening penyimpanan kepada kakek nenek, wali baptis, bibi dan sejenisnya jika mereka ingin memberikan uang kepada anak Anda untuk ulang tahun mereka. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk tabungan adalah:

1. Hitung pendapatan dan pengeluaran bulanan Anda.

2. Periksa biaya tetap Anda dan cari potensi penghematan

3. Buka No. Rekeing baru dan simpan cadangan darurat sebesar tiga gaji kotor.

4. Pikirkan tentang bagaimana Anda dapat menginvestasikan uang Anda dalam jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun