Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Simpanlah Sebagian Uang Anda di Bank dan Jangan Habiskan Semuanya untuk 10 Hal Berikut

20 Agustus 2020   05:07 Diperbarui: 21 Agustus 2020   07:36 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelayanan nasabah di LPD desa adat Pecatu. Foto: Balisaja.com

Sepuluh hal di bawah ini biasanya muncul saat awal tahun, ketika orang membuat resolusi untuk tahun baru. Biasanya pada awal tahun, orang membuat resolusi untuk Tahun Baru untuk mengencangkan dompet mereka. Resolusi dilakukan antara lain untuk menghindari sepuluh perangkap biaya di masa depan.

Banyak resolusi telah dibuat orang perorang, mulai dari hal-hal yang sangat sederhana. Misalnya resolusi untuk makan lebih sedikit, resolusi untuk berhenti merokok, atau resolusi untuk mulai hobi baru. 

Saya mendengar banyak orang Indonesia membuat resolusi yang baik untuk memulai tahun baru. Di antara resolusi-resolusi itu, beberapa orang ingin menabung lebih banyak untuk akhirnya memenuhi impian mereka memiliki rumah, mobil, atau melakukan perjalanan keliling dunia.

Jadi jangan lupa bahwa Anda harus menghindari semua perangkap biaya tersembunyi  demi menghemat banyak uang. Pengeluaran sehari-hari atau kebiasaan buruk dapat dengan cepat merusak rencana - dan pada akhir bulan tidak ada lagi uang tersisa untuk menyisihkannya.

Sepuluh perangkap ini dikemukakan oleh para ahli. Mereka mengatakan bahwa perangkap biaya tersembunyi selalu menjatuhkan Anda. Sehingga Anda harus selalu mewaspadai 10 perangkap itu di masa mendatang sehingga pada akhirnya Anda dapat menghemat lebih banyak uang.

1. Anda Membeli Produk Murah-Tetapi Tidak Berkualitas.

Memang dengan cara ini Anda menghemat lebih banyak uang tetapi itu hanya sesaat saja. Barang yang murah menghemat lebih banyak uang pada awalnya, tetapi karena kualitasnya lebih rendah maka barang itu juga lebih cepat rusak. Namun, jika Anda lebih fokus pada kualitas, Anda akan mendapat manfaat lebih lama. Namun hati-hati: "Mahal" belum tentu berkualitas. Sehingga lebih baik mencari tahu tentang produk terlebih dahulu.

2. Anda Membeli Barang-Barang yang Tidak Perlu

Mereka yang berpikir minimalis memiliki lebih banyak uang tersisa. Risiko tinggi jika Anda membelanjakan uang untuk produk trendi yang sedang tren atau iseng. 

Oleh karena itu, mulai saat ini Anda harus memikirkan baik-baik apa dan berapa banyak yang ingin Anda beli. Hal terbaik untuk dilakukan adalah membuat daftar pro dan kontra.

3. Menghemat Uang Tanpa Tekanan

Jika ada uang di dompet Anda, Anda akan berubah sebagai "pembelanja emosional". Orang yang punya uang sering secara terus-menerus diganggu oleh perasaan bersalah dan kemudian menghabiskan lebih banyak uang daripada yang diperlukan. 

Apalagi bila Anda merasa wajib melakukannya, misalnya saat pramuniaga di butik busana sangat baik kepada Anda atau saat teman Anda sudah memesankan meja khusus untuk Anda. Lebih baik Anda menghemat uang dan mengungkapkan rasa terima kasih yang tulus kepada pramuniaga butik- itu sudah cukup.

4. Anda Selalu Membeli di Kantin

Saya anjurkan bawa sendiri air atau kopi dari rumah di tasmu, jangan selalu beli air kemasan. Jika Anda selalu membeli sebotol air atau minuman ringan di kantin, Anda tidak akan menyadari berapa banyak yang sebenarnya Anda habiskan per minggu. Namun, jika Anda menyeduh kopi di rumah di pagi hari dan membawanya ke kantor atau selalu membawa air putih sendiri, Anda bisa mendapatkannya dengan lebih murah.

5. Anda Selalu Berbelanja Dengan Cepat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun