Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pakai Cara-cara Romawi Ini untuk Atasi Kejahatan Transaksi ATM

18 Agustus 2020   00:47 Diperbarui: 18 Agustus 2020   01:20 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Foto: okezone.com).

Pada zaman kuno, orang-orang Romawi menggunakan banyak cara ampuh untuk menaklukkan bangsa-bangsa di sekitarnya. Kita harus mengadobsi cara-cara itu untuk mengatasi kejahatan di kartu kredit (ATM). Cara-cara itu adalah cara indah sekaligus penuh dengan strategi kepahlawanan.

Cara paling pertama ialah dengan hanya bersikap apatis. Sikap apatis adalah sikap mengabaikan pesan-pesan mencurigakan yang masuk di Email dan Handphone Anda. Cara ini adalah cara paling efektif dan ampuh dalam mengatasi masalah ini.

Dengan cara ini, Anda memenangkan langkah pertama dari langkah-langkah dalam permainan besar yang dikendalikan oleh jaringan para penjahat yang menguras energi, tenaga dan dana. Dengan hanya bersikap apatis dan mengabaikan semua pesan-pesan mencurigakan itu, Anda tidak terjebak dalam diskusi-diskusi menakutkan tentang dunia phishing dan skimming yang gelap itu.

Tentu saja dengan cara mengabaikan pesan-pesan di Email dan Handphone, waktu, tenaga dan uang anda tidak terkuras sia-sia. Sekali Anda membalas Email atau pesan Handphone phishing dan skimming, maka waktu dan tenaga anda sudah terbuang pada skenario busuk kejahatan tersebut.

Berdasarkan pengalaman saya sendiri, kejahatan terhadap kartu kredit melibatkan pelbagai cara yang sepenuhnya dikendalikan penjahat. Biasanya sebelum dia menghubungi Anda melalui Email dan Handphone, penjahat telah melakukan proses phishing terlebih dahulu.

Proses phishing dilakukan dengan cara mencuri salah satu data penting meliputi data pribadi Anda (nama, alamat, email, nomor handphone, dan lainnya), dan juga data terkait dengan keuangan antara lain data bank (nomor rekening), data ATM (nomor dan PIN), serta data kartu kredit (nomor, pin, jenis kartu, nomor di belakang kartu kredit, dan sebagainya).

Biasanya Email adalah data penting Anda yang paling dinaksir oleh para penjahat. Setelah mengetahui Email Anda, mereka mempelajari pekerjaan Anda: entah sebagai pegawai, kepala kantor atau sebagai guru. Jika Anda seorang pegawai pemerintah atau guru, mereka akan mengirim sebuah undangan penting dalam bentuk Email kepada Anda berupa surat online yang telah mereka rekayasa sebelumnya.

Dalam surat undangan itu biasanya mereka menawarkan pertemuan resmi dengan dana ditanggung oleh panitia. Namun Anda diminta untuk membayar lebih dahulu sejumlah uang lebih dahulu lalu setelah tiba di tempat pertemuan Anda akan dibayar kembali dengan jumlah uang yang lebih dari uang yang Anda bayar oleh panitia penyelenggara.

Jangan Anda percaya kepada Email itu sebab pengirim Email itu sedang melakukan Phishing terhadap aktivitas Anda. Jadi apatis atau abaikan saja Email semacam itu.

 Selengkapnya lakukanlah salah satu cara dari cara-cara Romawi kuno di bawah ini untuk mengamankan ATM Anda, yaitu:

(a). Bersikap apatis. Anda harus pintar bersikap apatis. Seperti sudah saya kemukakan di atas bahwa cara apatis berupa cara mengabaikan saja isi Email dan permintaan untuk membalas Telefon dari orang yang Anda tidak kenal.

Cara apatis seperti ini sudah membuat Anda memenangkan duel awal dengan penjahat itu. Sikap apatis, artinya: dengan Anda bersikap apatis berarti sudah tidak ada lagi pembahasan apapun tentang upaya penjahat yang gagal karena tidak ada respons dari Anda.

Penjahat mungkin akan terus menunggu, namun seiring dengan tenggelamnya Anda terhadap dunia Anda dan produktifitas Anda dalam menciptakan banyak artikel setiap hari, penjahat itu kalah dan tidak mengganggu Anda lagi. Namun penjahat itu mengalihkan perhatiannya pada orang lain.

Cara apatis seperti ini membuat orang-orang Romawi kuno mempertahankan status quo di daerah-daerah jajahan mereka. Jadi sebaiknya Anda pintar-pintar memainkan sikap apatis untuk melumpuhkan para pelaku kejahatan.

(b). Gertak balik melalui telefon. Gertakan balik ini menunjukkan cara militer. Cara militer ini adalah salah satu kekhasan dalam karakter orang Romawi kuno. Tentu saja, dengan memakai suara keras untuk menggertak, para penjahat itu biasanya panik, takut dan melarikan diri. Tetapi apabila dia masih menantang, buatkan pernyataan bahwa Anda paham hukum ITE dan akan melaporkan penjahat itu ke polisi ITE apabila dia terus-menerus mengulang lagi paksaannya.

(c). Vitalitas dan berproduksi tinggi. Semangat hidup ditunjukkan dengan memproduksi banyak artikel setiap hari. Saya yakin dengan mempublish banyak artikel setiap hari Anda dapat terhindar dari jebakan phishing. Para penjahat akan masuk jika Anda sedang lengah. Jika Anda sibuk berarti kesiapsiagaan Anda tinggi dan Anda tidak merasa terganggu dengan penipuan.

(d). Peka hukum. Aturan transaksi elektronik diatur dalam UU Tentang Teknologi Komunikasi dan Informasi atau ITE. Dalam dunia digital, dikenal istilah carding yaitu melakukan transaksi ilegal dengan data kartu kredit seseorang tanpa diketahui oleh orang tersebut. Hal ini bisa terjadi karena penjahat pelaku carding telah memiliki data-data penting yang diinginkannya.

(e). Peka terhadap agama. Agama mengajarkan manusia untuk hidup baik, jujur, rendah hati dan saling mencintai serta mengindari kekerasan. Agama juga mengajarkan tentang pentingnya sikap saling mengampuni sesama manusia.

(f). Dinamisme hidup Anda harus tinggi. Dinamisme hidup berarti sebagai manusia, Anda harus punya harapan akan masa depan yang cerah dan terbuka terhadap nilai-nilai positif. Anda harus memiliki kemauan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang positif.

(g). Politik. Orang-orang Romawi kuno memiliki ambisi politik yang besar. Tetapi mereka tahu struktur organisasi yang benar. Jika ada penjahat yang sedang berusaha untuk menjatuhkan Anda, anggap saja bahwa penjahat itu adalah anak buah Anda sendiri yang hendak mengetes Anda. Dengan mengganggap penjahat itu anak buah Anda sendiri, Anda sudah mengalahkan mental dia dalam hal pengaruh perasaan politik. Misalnya, melalui Email atau HP Anda katakan, "Hey Anak buah, pergilah dan jangan ganggu saya lagi. Kau tidak mengerti dan tahu apa-apa. Saya adalah orang baik-baik yang sedang mengerjakan tugas-tugas saya saja".

(h). Diplomatis. Sikap diplomatis berarti Anda harus memberikan jawaban untuk menolak setiap tawaran dari orang yang Anda tidak kenal secara halus. Kalimat yang cocok adalah: "Maaf, saya tidak tahu tentang hal itu, Anda bukan merupakan atasan saya. Jadi silahkan Anda hubungi atasan saya terlebih dahulu".

(i). Organisator. Cara-cara seorang organisator besar ialah bahwa ia harus menolak undangan untuk pertemuan nasional sebab undangan itu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada atasan. Jadi seorang organisatoris akan menjawab, "Maaf, surat undangan ini salah alamat. Seharusnya Anda mengirimkan surat undangan ini kepada Kepala Sekolah saya terlebih dahulu. Lalu saya hanya percaya kepada Kepala Sekolah saya selaku atasan saya di sekolah. Jadi saya tidak percaya kepada kebenaran surat undangan ini. Silahkan kirim ke Kepala Sekolah  saya terlebih dahulu.". Itulah cara-cara seorang organisator menjawab undangan mencurigakan di Email yang ditujukan kepada orang yang tidak berhak atas surat undangan tersebut.

(j). Ahli strategi dan pandai mengambil hati. Jika Anda terpaksa memberikan respons, katakan melalui Email begini:  "Sahabat Ybk, sayang sekali mulai esok saya harus melakukan kegiatan penting selama 1 bulan ke depan. Sehingga lain kali saja saya akan menghadiri undanganmu".

Kalimat-kalimat di atas mengandung makna bahwa Anda ingin mengambil hati para penjahat itu. Sebenarnya Anda ingin langsung menolak tetapi, Anda juga harus berhati-hati sebab jangan-jangan para penjahat itu sebenarnya adalah teman Anda sendiri yang hanya ingin mengetes Anda saja. Mungkin saja tawaran semacam itu hanya skenario kecil untuk mengolok-olok teman saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun