Dalam bukunya Physik, Kapitel II 3, Aristoteles menguraikan hukum sebab musabab (cognitio per causes). Bahwa pengetahuan diperoleh dari sebab-musabab. Bahwa kausalitas ada dalam setiap kejadian atau perubahan. Secara tepat ada 4 penyebab dalam hukum sebab musabab. Masing-masing penyebab memiliki hubungan keniscayaan dengan penyebab-penyebab lainnya. Sesuatu sebab menyebab sesuatu yang lain menurut tingkatannya. Bagi Aristoteles, sebuah kejadian memiliki 4 penyebab, yaitu:
(1). Penyebab bentuk (causa formalis).
(2). Penyebab materi (causa materialis).
(3). Penyebab effektivitas (causa efficiens).
(4). Penyebab tujuan (causa finalis).
Dalam analisis di bawah ini, saya menggunakan contoh: Penyebab sebuah rumah.
(1). Penyebab bentuk (causa formalis)
Penyebab bentuk adalah definisi, sintesis dan pola dasar. Â Hal-hal ini adalah penyebab dari prinsip-prinsip umum secara keseluruhan. Sebagai penanggung jawab untuk penentuan penting. Sehingga 'bentuk' diberikan kepada sesuatu sehingga mendapat rupa tertentu, yaitu: Kayu dibentuk dan ditambahkan bata, pasir, paku, semen dan genteng/seng untuk membentuk rumah.
(2). Penyebab materi (causa materialis)
Sesuatu muncul dan terkandung dalam eksistensi di dalam bahan-bahan dasar. Ia mereduksi bagian penyebab (faktor, elemen, bahan) sehingga membentuk keseluruhan (struktur, sistem, kombinasi, kerumitan, komposit dan kompleks). Hubungan-hubungan dari bahan-bahan dasar menyebabkan "bentuk materi" seluruhnya, yaitu: Rumah dibuat dari  kayu, bata, paku, pasir, semen dan genteng/seng.Â
(3). Penyebab effisien (causa effisiens)
Penyebab effisien disebut juga penyebab efek, penyebab gerakan dan penyebab efektif, yaitu: impuls dari mana perubahan berasal. Tukang kayu dan tukang batu adalah penyebab efek dari rumah. Penyebab efek adalah penyebab nyata. Penyebab efek adalah sumber kejadian yang menjadi faktor yang menjalankan atau menggerakkan kejadian, yaitu: Tukang kayu dan tukang batu membangun rumah.
(4). Penyebab akhir (cause finalis)
Penyebab akhir disebut juga penyebab tujuan , yaitu: niat dan tujuan terjadinya sesuatu bentuk. Tujuan bentuk itu adalah untuk kepentingan apapun, termasuk tindakan disengaja atau tindakan instrumentalia. Tujuan termasuk ide-ide modern sebagai penyebab psikologis, yaitu: kemauan, kebutuhan, motivasi, motif, rasional, irasional, etika, yang tujuannya memberikan perilaku, yaitu: Rumah dibuat dengan tujuan sebagai tempat istirahat yang nyaman. Tujuan adalah faktor penyebabnya, yaitu: Rumah menjadi tempat perlindungan manusia terhadap cuaca buruk.(*).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H