Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat.Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Republik Biara Mt. Athos di Yunani

11 Juli 2020   21:08 Diperbarui: 12 Juli 2020   07:08 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang biarawan Ortodoks di Athos. (Foto: Ist).

"Pagi di biara Agiou Andrea di gunung Athos, seorang biarawan Ortodoks memalu balok kayu dengan pukulan keras. Itu adalah instrumen perkusi dari abad pertengahan yang bernama Simantron. Bunyian itu adalah panggilan pertama bangun untuk ibadah agama pertama hari itu. Beberapa pria berjubah hitam dengan janggut panjang melintasi halaman. Sekarang jam 4 pagi dan gelap gulita, dan udaranya dipenuhi dengan suara jangkrik", kisah penulis dan peziarah Daniel Steinvorth yang mengunjungi biara kristen Ortodoks Yunani Agiou Andrea di tahun 2012. Daniel menulis kisah itu di media Spiegel. de (11/10/2012).

Di Yunani terdapat Republik  Otonom Monastik Gunung (Mt.) Athos. Sebagai bagian dari negara Yunani, kepala negara republik itu adalah PM Yunani, PM Kyriakos Mitsotakis di bidang pemerintahan. Sedangkan pemimpin Athos di bidang agama adalah Patriack Bartolomew I. Patriach Bartolomew I adalah Patrick Ekumenis Konstantinopel. Negara otonom ini memiliki penduduk 2262 orang biarawan ortodoks dengan para pegawai administasi, polisi, pebisnis dan PNS. Para wanita dilarang untuk masuk ke Athos.

Republik Otonom Monastik Mt. Athos memiliki wilayah seluas 336 Km2 yang meliputi semenanjung Athos dengan gunung (Mt.) Athos setinggi 2033 meter. Republik Otonom Monastik berdiri sejak era kerajaan Binzatium di abad 9 Masehi. Pada abad 11 M, semua biarawan Mt. Athos berada di bawah Patriack Moscow. 

Salah satu biara di Athos- Foto: Ist.
Salah satu biara di Athos- Foto: Ist.
Pendirian biara-biara di Mt. Athos terkait sengketa dalam tubuh gereja. Sehingga biara-biara di Athos merupakan bagian dari gereja Ortodoks. Sekarang konflik terjadi secara intern di biara-biara Republik Monastik Mt. Athos sendiri. Sengketa terjadi antara 2 kelompok, yakni: kaum Hesychast dan Humanis Bizantium. 

Biarawan Athos Gregorios Palamas (1296-1359) dianggap sebagai tokoh penting. Palamas mendapatkan ketenangan batin sempurna (bahasa Yunani ἡσυχία, hēsychía) dalam kesendirian hermetis melalui doa-doa yang terus-menerus kepada Yesus Kristus. Ia dianugerahi cahaya transfigurasi Yesus yang disebut "cahaya Tabor".  Palamas membela Hesikasme dari kritik Barlaam dari Calabria. Barlaam adalah pendukung humanisme nominalis. Barlaam mengkritik praktik mistik Gregorios Palamas. 

Dari tahun 1341 hingga 1351, gereja Bizantium melalui dewannya di Konstantinopel mengutuk para penentang Hesychasmus dan kemudian meningkatkan pembenaran teoretis Hesychasmus oleh Gregorios Palamas (Palamisme) pada pengikatan pengajaran gereja. 

Perselisihan kedua terjadi pada abad 20 atau 550 setelah skisma besar pertama pada tahun 1054. Para biarawan menentang sinode. Tetapi Rusia membiarkan perselisihan terjadi. Dan Istanbul mengusir sekitar 1000 biarawan dan mendeportasi mereka ke Rusia. 

Sekarang Republik Monastik Mt. Athos memiliki 20 biara utama. Duapuluh biara itu kini masuk dalam situs warisan dunia UNESCO. Biara terbesar ialah biara Magisti Lavra yang didirikan pada tahun 963 M oleh biarawan Byzantium Athanasios Athonites. Pada saat ini, para biarawan mengikuti model hidup para biarawan asketik di Mesir kuno. Para biarawan bermukim di pondok-pondok kecil  yang disebut ski, seperti pemukiman desa, juga tinggal di lereng yang sulit diakses, di gua-gua dan pelbagai pondok kecil pada lereng gunung (Mt.) Athos dengan menggunakan kalender Julian. 

Tata Pemerintahan

Setiap biara memiliki hak otonom di dalam Republik Otonom Monastik Gunung (Mt.) Athos. Biara-biara dijalankan oleh seorang kepala biara yang dipilih untuk seumur hidup. Kekuatan politik Republik Monastik Mt. Athos ada pada 20 biara utama, tempat banyak biara kecil (Metóchia), desa monastik (ski) dan pertapaan (Kelliá) bergantung.

Kota kecil utama adalah Karyes. Karyes memiliki gereja protaton dan bangunan Hierá Sýnaxis (Majelis Suci). Majelis Suci terdiri dari kepala biara dari 20 biara. Para kepala biara melakukan fungsi legislatif dan yudikatif. Di Karyes terdapat 19 Kellia (sel) sebagai tempat para abbas ditempatkan. Biara Koutloumousiou adalah pengecualian, karena terletak di dekat Karyes. Sehingga biara Koutloumousiou tidak memerlukan sel sendiri. 

Karyes mempunyai Hierá Koinótis (Rapat Suci) dan Parlemen. Setiap biara besar mengirimkan seorang wakil (Antiprósopos). Dua puluh kepala biara memilih Protos (Yang pertama) sebagai ketua eksekutif. Ketua eksekutif tinggal di Karyes.

Gubernur negara bagian Yunani di Gunung (Mt.) Athos adalah bawahan dari kementerian luar negeri Yunani. Gubernur bersama beberapa pejabat dan petugas polisi, bertanggung jawab untuk mematuhi konstitusi Athos dan menjaga keamanan dan ketertiban.

Konflik Teologi-Politik

Pada bulan Desember 2005, sekitar 20 biarawan dari biara Esfigménou menduduki Konáki atau kursi dewan pimpinan. Peristiwa itu menjadi berita utama internasional. Mereka memprotes keputusan 19 biara yang tidak lagi mengakui representasi biara mereka di dalam tubuh republik biara. Hal ini memicu keributan selama beberapa dekade. Sebenarnya krisis telah mulai memanas pada tahun 2003, ketika kepala gereja Ortodoks Konstantinopel, Patriark Bartholomew I menuduh para biarawan melakukan  pengkhianatan terhadap gereja Ortodoks. 

Patriark Bartholomew I telah memulai diskusi dengan gereja katolik Roma. Sang patriark kemudian meminta para pemberontak untuk meninggalkan republik biara Mt. Athos. Para biarawan Esfigménou mengabaikan permintaan itu. Bentrokan hebat terjadi pada bulan desember 2006 ketika para biarawan moderat mencoba untuk mengevakuasi mereka dari kompleks  yang diduduki. Segelintir orang terluka, tetapi pendudukan berlanjut. Pemerintah Yunani menawarkan bantuan polisi dan militer, namun ditolak oleh para biarawan. Pada Agustus 2008, para biarawan mengancam akan meledakkan diri dan biara mereka jika polisi mencoba mengevakuasi mereka. Para biarawan tidak menyerah sampai setidaknya tahun 2016. (*).

Sumber:

(1). Steinvorth, Daniel. (11/10/2012). Greeks Seek Solace in Mt. Athos Monasteries. Di Sini, diakses pada 11 Juli 2020.

(2). Wikipedia ins Deutsch. (2020). Athos. Di Sini, diakses pada 11 Juli 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun