Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat.Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Goethes Arena dan Balkon Juliet di Verona

26 Juni 2020   12:23 Diperbarui: 26 Juni 2020   15:07 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Goethes Arena. (Foto: Istimewa).

Arena di Verona dikenal sebagai Goethes Arena. Hari ini, selama bulan Juni sampai Agustus setiap tahun, Goethes Arena berfungsi sebagai Amfiteater dan selalu digunakan untuk konser musik rock. Berita dari abad 17 tentang Goethes Arena dan Balkon Juliet diketahui dari tulisan Johan Wolfgang von Goethe. 

Selama 2 tahun yakni tahun 1786 sampai tahun 1788, Johan Wolfgang von Goethe menetap di Italia. Di Italia, Goethe mempelajari kesenian dan arsitektur klasik dari zaman Romawi dan Yunani, serta renaissance. 

Di Italia, Goethe menulis: Iphigenie auf Tauris (Ifigenia di Semenanjung Tauris), drama Egmont, drama sejarah Torquato Tass dan kumpulan puisi Roemische Elegien (Elegi-elegi Roma). 

Bagian dalam Arena dipenuhi ratusan ribu penonton. (Foto: zeitreisen.zeit.de).
Bagian dalam Arena dipenuhi ratusan ribu penonton. (Foto: zeitreisen.zeit.de).
Amfitheater dan Balkon Juliet di Verona adalah 2 tempat  yang sangat menginspirasi Goethe. Tempat-tempat itu mempengaruhi zaman klasik Jerman. Goethe adalah pencinta Romeo and Juliet dan seni pertunjukan Amfitheater di Piazza Bra, 1, 37121 Verona VR, Italia. Goethes Arena ini dibangun pada tahun 30 SM dengan panjang 152 meter, lebar 123 meter dan tinggi 31 meter. 

Menurut Situs arena.it (26/06/2020), arena di Verona adalah Amfiteater kuno ketiga terbesar yang masih bertahan hingga kini setelah Colosseum di Roma dan Arena Capua. Goethes Arena digunakan untuk berbagai Festival dan yang paling terkenal ialah Festival Opera. Pada zaman Romawi, tempat ini dapat menampung 30.000 pengunjung, namun saat ini hanya bisa menampung 15.000 pengunjung saja. 

Amfiteater di Verona (Foto: Gettyimages)
Amfiteater di Verona (Foto: Gettyimages)
Goethe menulis, "Amfiteater adalah monumen paling penting pertama di masa lalu yang saya lihat dan terpelihara dengan sangat baik! Ketika saya memasukinya, dan terlebih lagi ketika saya berjalan di tepi, rasanya aneh bagi saya, sesuatu yang besar namun belum sebenarnya tidak ada yang bisa dilihat. Arena itu juga tidak ingin terlihat kosong, tetapi harus benar-benar penuh dengan orang." 

Pada zaman Romawi, arena digunakan untuk perkelahian gladiator. Tapi di bawah pemerintahan Venesia, arena digunakan untuk pertunjukan teater. 

"Sejak 1913 arena telah menjadi tempat festival opera selama dan setelah musim panas. Festival ini adalah tontonan massal yang dihadiri oleh sekitar 25.000 penonton ceria setiap malam di udara terbuka. Para solois diteriaki "Bravo!!", penonton suka bernyanyi bersama juga tanpa mikrofon dan amplifier. Opera yang dipertunjukkan terutama ialah opera Verdi seperti "Aida" dan "La Traviata", tulis Goethe mengenang.

Balkon Juliet. (Foto:Tribunnews.com).
Balkon Juliet. (Foto:Tribunnews.com).
Balkon Juliet

"Verona tidak hanya dikenal karena arena, tetapi pertunjukkan drama cinta paling terkenal dalam sastra dunia: "Romeo and Juliet". Di pusat kota, di antara butik-butik mode, trattorias, dan ruang-ruang es krim, ada sebuah rumah abad pertengahan dengan halaman besar di Via Capello 23. Turis-turis dari seluruh dunia berduyun-duyun di sini. Konon Julia tinggal di sana. Dia menunggu Romeo di balkon", tulis Goethe. Itu adalah prespektif Goethe di abad 17 tentang daya tarik favorit Cassa di Guilietta atau rumah Juliet yang menyejarah. Juliet adalah nama karakter rekaan sastrawan Inggris, William Shakespeare, yang kisah hidupnya tragis. (*).

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun