Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Inilah 3 Jenis Vaksin Covid-19 yang Sedangkan Dikembangkan

18 Mei 2020   17:47 Diperbarui: 18 Mei 2020   21:59 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Enam langkah menghasilkan Vaksin Covid-19 (Foto: Vfa.de)

Sejak Pandemi Covid-19 terjadi, sudah lebih dari 131 proyek eksperimental pembuatan Vaksin telah dimulai. Dikutip dari sebuah Media Kesehatan Jerman Vfa.de (18 Mei 2020), untuk menghasilkan Vaksin yang handal harus melalui 6 tahab. Tapi dibutuhkan 15-20 tahun untuk menyelesaikan semua tahab. Lihat Skema dalam Gambar di bawah:

Enam langkah menghasilkan Vaksin Covid-19 (Foto: Vfa.de)
Enam langkah menghasilkan Vaksin Covid-19 (Foto: Vfa.de)
Saat ini pelbagai Perusahaan dan Lembaga penelitian terkenal di dunia sedang bekerja.  Sebagian besar proyek menargetkan untuk menghasilkan 1 dari 3 jenis Vaksin Covid-19 berikut:

(1). Vaksin Virus Vektor

Vaksin jenis ini dilakukan dengan cara menyuntikkan Virus Vektor ke dalam tubuh untuk memangsa Virus Corona. Virus Vektor tidak berbahaya. Dua jenis Virus Vektor untuk memangsa Virus Corona ialah Modified Vaccinia Virus Ankara (MVA) dan Recombinant Serotype Adenovirus 26/Ad26 (Virus Vaksin Campak).  Vaksin Virus Vektor ini berkembang biak dalam tubuh manusia tanpa menyebabkan penyakit.  Vaksin Virus Vektor sudah digunakan dalam Vaksin Ebola. Saat ini  Vaksin Virus Vektor sedang dikembangkan oleh Janssen, DZIF, Universitas Oxford dan Konsorsium ReiThera/Leukocare/Univercells. 

(2). Vaksin Dengan Protein Virus 

Cara ini mirip Vaksin Hepatitis B. Vaksin ini menggunakan Protein Virus pilihan. Vaksin ini dikembangkan Novavax, Greffex, University of Queensland, Sanofi / GSK dan Beijing Institute of Biological Products. Jenis Vaksin ini didasarkan pada teknologi yang telah lama dan sudah digunakan untuk melawan Hepatitis B atau Flu. Sehingga Vaksin jenis ini lebih mudah untuk diproduksi dalam jumlah besar dengan cepat.

(3). Vaksin Berbasis Gen 

Vaksin ini adalah vaksin konvensional karena digunakan oleh banyak orang. Vaksin jenis ini mengandung gen Virus yang dipilih dalam bentuk mRNA atau DNA. Setelah disuntik dalam tubuh manusia, Vaksin membentuk Protein Virus yang tidak berbahaya dalam tubuh. Vaksin ini menimbulkan penumpukan perlindungan kekebalan tubuh. Vaksin berbasis mRNA atau DNA memiliki banyak keunggulan sehingga banyak dosis injeksi dapat diproduksi dengan sangat cepat. Perusahaan-Perusahaan yang sedang mengembangkan Vaksin Berbasis Gen untuk Covid-19 ialah CureVac, BioNTech, Moderna, Inovio, Arcturus Therapeutics, LineaRx / Takis, Anges, Translate Bio mit Sanofi dan Konsorsium OpenCorona. Perusahan-Perusahaan ini diarahkan oleh Institut Karolinska Swedia dan Universitas Gieen. 

Vaksin jenis ketiga inilah yang mungkin akan dipakai untuk banyak orang di seluruh dunia. Untuk wilayah Jerman sudah mulai tahab eksperimental untuk 200 orang sehat sejak 20 April 2020 lalu. Institut Paul Eherlich (IPE) memberikan persetujuan eksperimental Vaksin Berbasis Gen kepada Perusahaan BioNTech yang berbasis di  Mainz, Jerman. IPE adalah Lembaga yang bertanggung jawab atas persetujuan, evaluasi dan pelepasan Vaksin di Jerman. Eksperimental dibuat dalam 3-5 bulan tapi diperkirakan akan benar-benar berfungsi dalam waktu 1-2 tahun lagi.

Jika Pandemi Corona masih mewabah, banyak warga dunia menyatakan akan mengikuti Vaksinasi jenis ketiga ini. Jika Vaksin konvensional adalah hasil penelitian cermat yang didukung oleh hasil pengujian Laboratorium secara tekun oleh para pakar yang benar-benar ahli.  ()

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun