Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inilah Demo-demo Menentang Lockdown Covid-19 di Dunia

15 Mei 2020   15:02 Diperbarui: 15 Mei 2020   17:46 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para demonstran di Honduras menghalangi penguburan mayat Corona di tempat mereka. (Foto: AFP)

Catatan berbagai media menunjukkan bahwa selama lockdown Pandemi Corona telah terjadi demonstrasi besar-besaran di AS, Brazil, Israel, Rusia, Aljazair, Honduras dan Australia. Tetapi juga ada banyak demo di berbagai negara telah luput dari pengamatan berbagai media. Umumnya para demonstran menentang pemberlakukan lockdown dalam rangka Pandemi Corona dan menentang segala kebijakan penting pemerintah selama lockdown. 

Di Brazil, Presiden Jail Bolsonaro ikut berdemo. Dia bersitegang dengan para gubernur negara-negara bagian di Brazil yang menerapkan lockdown. Ia mengatakan langkah lockdown adalah bentuk kediktatoran baru. 

Pada 15 April, ribuan warga Israel melakukan demo besar-besaran. Mereka menuntut PM Netanyahu agar diadili karena korupsi. Selain itu karena PM Netanyahu dan kepala militer Israel Benny Gantz  membagi kekuasaan pada saat Pandemi Corona. Para pendemo juga menentang pemerintahan koalisi saat Pandemi Corona di Israel. 

Demonstrasi juga pecah di Aljazair. Para pendemo menentang  Pejabat Presiden Abdel Kaderbendsaleh diangkat oleh Parlemen Aljazair untuk menggantikan Presiden Abdelazis Bouteflika yang mengundurkan diri.  Para demonstran menentang segala kebijakan penting pemerintah selama pandemi Corona. 

Di Honduras, pada 4 April 2020, para demonstran menghalangi penguburan para jenazah yang meninggal karena Corona. Aksi protes warga terjadi di jalan yang menghubungkan Tegucigalpa-Olancho, 10 kilometer sebelah utara Tegucigalpa. Mereka tidak menghendaki penguburan korban Covid-19 di daerah mereka.  Para pendemo menentang Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez yang mengirimkan jenazah korban Corona untuk dimakamkan di tempat mereka karena Corona agar mereka tidak terjangkit virus Corona. 

Pada 15 April dan 1 Mei 2020, sejumlah demonstrasi merebak di negara bagian Michigan, AS. Para pendemo menyerukan agar toko-toko dibuka kembali mulai 1 Mei 2020.  Selama demonstrasi, beberapa pendemo memegang senjata api. 

Di Melbourne, Australia pada 11 Mei 2020, para pendemo meneriakkan kata-kata no lockdown. Para demonstran juga menentang vaksinasi Corona dan jaringan seluler 5G. Demo di Australia dilakukan sebagai tanggapan para warga terhadap rencana pemerintah pada Jumat (08/05/2020), PM Scott Morisson telah mengumumkan rencana 3 tahab untuk melonggarkan kembali kegiatan ekonomi secara aman dari Covid-19 baru pada bulan Juli 2020.  

Pada 21 April 2020, para warga Rusia menentang lockdown Corona. Para demonstran berkumpul pada Senin (20/4) waktu setempat di Vladikavkaz, ibu kota Ossetia Utara di wilayah bergolak Kaukasus Utara, Rusia. Di antara para demonstran termasuk sejumlah orang yang telah kehilangan pekerjaan selama lockdown diterapkan. ()

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun