Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peringatan Insiden Montara (2)

6 Mei 2020   09:42 Diperbarui: 6 Mei 2020   11:17 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Esensi insiden Montara dan Lapindo membawa pencerahan  yang sudah dimulai di Eropa masa Renaisance yang awalnya menuntut perbaikan atau reformasi. Sehingga perbaikan yang harus dibuat adalah perbaikan alat-alat fisik dan perubahan-perubahan lahiriah. Perlu semangat pemerdekaan diri manusia dari dunia mitos dan tahayul, penghargaan real nilai serta martabat manusia yang dinilai sah dalam karyanya. Hidup manusia ini bukan hanya alat saja tapi kemanusiaannya juga.

     Pemerdekaan bangsa Indonesia harus diinspirasi dari pemikiran alam Yunani-Romawi kuno. Dalam zaman Yunani kuno, sekularisasi merupakan pendewasaan hidup manusia. Dalam zaman ini perlu banyak manusia yang rela mengorbankan diri memajukan martabat kemanusiaan tanpa haus kekuasaan. Para filsuf zaman Yunani kuno, seperti Sokrates dan Aristoteles  telah sungguh-sungguh menjadi pioner bagi pendewasaan kemanusiaan sepanjang masa sampai keduanya mengorbankan diri mereka sendiri sampai mati.

     Dunia kini butuh orang-orang seperti filsuf Aristoteles dan filsuf Sokrates yang sungguh setia dengan sikap dan pemikiran yang kuat sampai mati. Indonesia juga butuh orang-orang kritis, eksploratif dan kreatif, mampu berkomunikasi dan mampu berkolaborasi dalam dunia kini yang akan segera memasuki abad pasca modern di abad XXI.() (Habis)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun