Mereka yang siap mati karena suatu alasan tidak kebal terhadap prestise retrospektif yang dibawa oleh tindakan tersebut - hadiah di surga mungkin bukan satu-satunya motif. Beberapa tahun yang lalu, sebuah penelitian dilakukan terhadap orang-orang yang melompat dari Jembatan Golden Gate di utara California. Ratusan orang telah bunuh diri dengan cara ini sejak jembatan itu dibangun pada tahun 1930an. Anda harus serius membunuh diri sendiri untuk melakukan lompatan, karena sangat sedikit yang melakukannya bertahan.
Saya percaya bahwa fundamentalisme jihadis memiliki sikap menyiksa dan ambivalen terhadap modernitas. Artinya: terhadap modernitas, orang mendua hati; membenci sekaligus mencintai modernitas. Objek fundamentalisme seperti itu adalah untuk menyerang dekadensi barat dan pengaruhnya terhadap belahan dunia lainnya. Namun, ini juga tergoda oleh teknologi dan gaya hidup yang dibutuhkan terhadap pengecualian kekerasan tersebut. Komunikasi modern, termasuk tidak hanya perjalanan jet, tapi internet, telepon genggam, televisi dan DVD adalah persediaan dalam perseberan revolusioner jihadis.
Untuk memahaminya, istilah apakah yang digunakan dalam hal yang praktis? Satu hal adalah, dalam memahami psikologi terorisme gaya baru, kita seharusnya tidak hanya berkonsentrasi pada motif religius atau politik yang mendorong perilaku semacam itu. Elemen penting lainnya mungkin terlibat, terutama bagi para remaja putra yang bertekad untuk mengungkapkan keberanian dan ketiadaan, bahkan dalam situasi di mana, jika berhasil, mereka akan mati.
Saya tidak berpikir semua misi teroris di barat akan fokus pada pesawat terbang. Bagaimanapun, di Timur Tengah, pelaku bom bunuh diri menyerang banyak sasaran yang cukup biasa. Tapi kita bisa mengerti mengapa serangan bunuh diri terhadap pesawat terbang tidak mungkin dihentikan. Tentu tidak berarti keamanan seharusnya tidak seketat mungkin, tanpa mengurangi kenyamanan perjalanan udara sama sekali.Â
Bagaimanapun kemungkinan besar, bahwa teroris akan menargetkan maskapai dengan profit tinggi daripada maskapai penerbangan dengan profit yang lebih tidak jelas. Terorisme ialah sebuah ketagihan. Upaya kita untuk menghentikan terorisme, seperti dalam kasus membujuk orang yang ketagihan merokok agar dia dapat berhenti dari aktivitas merokok -- namun justeru dalam beberapa kasus, kesadaran tingkat tinggi berisiko dapat bertindak berdasarkan sebuah inisiatif buruk.
Sumber: Lord Anthony Giddens, Understanding Terorism dalam www.theguardian.com (Selasa, 11/09/2007)
Baca juga Menyimak Perang Terhadap Terorisme
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H