Pengalaman kegagalan menunjukkan kita masih belum memiliki kehidupan cinta yang luar biasa. Kita masih miskin melakukan kegiatan amal untuk panti-panti asuhan, gereja, barak pengungsian, rumah sakit dan penjara-penjara. Dunia kita masih akrab dengan amarah, dendam, permusuhan dan dengki. Seandainya dunia kita selalu akrab dengan kasih, kebaikan dan kemurahan hati maka kita akan menuai kebaikan dan cinta dalam kehidupan ini.
   Kita harus peduli bagi kesulitan orang di sekitar kita dan  berbagi kasih dalam bentuk perhatian dan materi untuk mereka. Mereka adalah orang-orang yang menderita dan membutuhkan perhatian, adalah tampilan Yesus sendiri di abad ini bagi umat manusia. Mereka harus diberikan bantuan, pertolongan dan harapan untuk membangun masa depan mereka sendiri yang lebih baik. Kalau kita membagi kasih kepada orang-orang menderita, maka kita akan disebut sebagai orang yang berbahagia...
Â