Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Norbert dari Belu NTT

7 Agustus 2017   18:29 Diperbarui: 7 Agustus 2017   18:38 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

     Pengalaman kegagalan menunjukkan kita masih belum memiliki kehidupan cinta yang luar biasa. Kita masih miskin melakukan kegiatan amal untuk panti-panti asuhan, gereja, barak pengungsian, rumah sakit dan penjara-penjara. Dunia kita masih akrab dengan amarah, dendam, permusuhan dan dengki. Seandainya dunia kita selalu akrab dengan kasih, kebaikan dan kemurahan hati maka kita akan menuai kebaikan dan cinta dalam kehidupan ini.

     Kita harus peduli bagi kesulitan orang di sekitar kita dan  berbagi kasih dalam bentuk perhatian dan materi untuk mereka. Mereka adalah orang-orang yang menderita dan membutuhkan perhatian, adalah tampilan Yesus sendiri di abad ini bagi umat manusia. Mereka harus diberikan bantuan, pertolongan dan harapan untuk membangun masa depan mereka sendiri yang lebih baik. Kalau kita membagi kasih kepada orang-orang menderita, maka kita akan disebut sebagai orang yang berbahagia...

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun