Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Awal yang 'Tidak Menyenangkan', Wajah Baru Kompasiana Terancam Batal?

9 Juni 2017   12:02 Diperbarui: 9 Juni 2017   18:42 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah lama tampil dengan tampilannya, akhirnya Kompasiana ingin merubah tampilan dengan perubahan mencolok. Ide datang sendiri dari Team Content Kompasiana tentunya. Perubahan mencolok bisa saja dilakukan apalagi bagi Kompasiana yang merupakan salah satu media mainstream keroyokan terbesar di Indonesia. Namun kekuatiran terjadi manakala mesin harus bekerja untuk melayani ratusan juta akun subblog-subblog dalam Kompasiana.com baik telah terverifikasi maupun tidak terverifikasi di Kompasiana. Subblog-subblog Kompasiana memiliki artikel-artikel baik sedikit maupun dalam jumlah besar. Kondisi inilah yang menjadi penyebab kekuatiran itu: ganti tampilan boleh saja asalkan lancar-lancar. Kalau dapat merusak atau mengganggu sebaiknya dibatalkan.

Singkat kalimat: Kalau tidak mengganggu kelancaran dan kenyamanan boleh-boleh saja dilakukan perubahan tampilan, namun kalau sampai merusak sebaiknya tidak boleh jadi dilakukan. Bisanya perubahan drastis atas tampilan perlu menimbulkan kerja keras bagi pemilik artikel-artikel untuk bekerja dan memilih 2 resiko: artikel terhapus sama sekali ataukah artikel-artikel disimpan sendiri dahulu dalam MsWord. Setelah selesai rancangan tampilan, barulah semua artikel yang disimpan dalam MSWord dipindahkan ke Web. Hal terakhir ini mestinya ditolak.

Hal yang sama pernah saya alami di blog pribadi saya: www.blasmkm.com. Di mana pemilik hosting menawarkan perubahan tampilan, namun saya menolaknya dengan alasan tidak punya waktu untuk memindahkan artikel-artikel itu ke Ms Word dahulu. Itu namanya menciptakan kerja yang tidak efektif. Bayangkan berapakah waktu perlu dibutuhkan untuk memindahkan lebih dari 2000 artikel ke MsWord? Hal memindahkan artikel-artikel ke MsWord dahulu lalu baru pindahkan ke Web dengan tampilan baru merupakan pekerjaan yang membutuhkan kesabaran besar dan kurang efektif tentunya.

Artikel Kompasiana pada 7 Juni 2017 berjudul: Kompasiana Meluncur Dengan Tenaga dan Tampilan Baru amat menarik untuk disimak. Artikel dengan kategori HL itu telah menuai 29 buah komentar. Menarik bahwa hampir semua komentar oleh para Kompasianer mayoritas ialah keluhan-keluhan terhadap tampilan baru Kompasiana.

Jadi saran saya ke Admin terkait tampilan baru Kompasiana ialah awal terbukti tidak menyenangkan, bila tidak bisa muncul dengan sehat, sebaiknya tampilan baru Kompasiana perlu dibatalkan. Ini hanya sekedar usulan, setuju atau tidak setuju terserah kepada Admin saja. Bila Kompasiana dengan tampilan baru berhasil, saya toh akan menerima dengan baik juga. Sekedar gambaran saja berikut ini saya coba ambil beberapa Komentar saja untuk menggambarkan keragu-raguan dan mungkin ketidaksetujuan para Kompasianer terhadap tampilan baru Kompasiana.

Blasius Mengkaka: Banyak kategori Pilihan dan HL saya kok terhapus (Sebenarnya komentar ini sudah lama ingin saya tulisan ke Kompasiana terkait begitu banyak jumlah HL dan Pilihan yang tiba-tiba dihilangkan, jadi mungkin tidak ada hubungan dengan tampilan baru Kompasiana)

Adjat R. Sudradjat: Jumlah postingan saya pada K lama sebanyak 702 artikel. Sedangkan di K baru ternyata berkurang satu, alias tinggal 701 artikel. Mengapa ya?

TJIPTADINATA EFFENDI: Terima kasih mas Kevin, Saya sudah coba posting di K baru , dua hari lalu,tapi hanya muncul 2 menit,kemudian hilang lenyap,tanpa bekas,,just info, salam hangat

Lisa Selvia: Sama nasibnya dengan saya, Pak. Kalau saya tidak ada kemunculannya sama sekali. Salam hangat juga

Pringadi Abdi Surya: di k baru, tulisan baru terpublish, di k lamam ga muncul, kenapa ya

Achmad Saifullah Syahid:Beberapa hari lalu, saat publish tulisan

Muamalah Medosiah: saya mengalami hal serupa. Saya tulis di K versi baru, muncul, tapi tidak keluar di K versi lama. Setelah satu jam menunggu saya publish lagi melalui K versi lama. Muncul dia.

Mas Yunus: Btw setuju klo dibilang lebih berasa segar... yg paling penting Kompasiana lebih bertenaga dan bisa diakses lbh cepat! Klo fitur2 pendukungnya jozz, itu adala bonus! Congrat Mas Kevin!

Tutut Setyorini: kenapa di versi baru, jumlah pembaca, komentar, dan vote berkurang banyak yah he he pembaca saya berkurang hampir 5 rb

Deni Mildan: Saya belum mencoba banyak. Tampilannya jadi lebih fresh dan kekinian. Tapi entah kenapa saya lebih menyukai tampilan Kompasiana lama. By the way, terimakasih untuk inovasinya :)

Balas Teguh Hariawan: Kalo makin gampang Log In... Gampang Insert Picture.... gampang Komen...pasti deh Mesin K benar2 baru....... salaman 

Hery Syofyan: Just info, posting di Kompasiana baru tidak terhitung/menambah jumlah artikel di Profil kenapa ?

Catatan: Artikel ini saya susun sebagai tanggapan atas artikel Kompasiana berjudul: Kompasiana Meluncur Dengan Tenaga dan Tampilan Baru di Kompasiana pada 7 Juni 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun