Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Raihlah Ilmu dan Teknologi Lalu Investasikan untuk Masa Depanmu

6 Juni 2016   06:06 Diperbarui: 6 Juni 2016   08:38 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkuasalah hari ini juga, janganlah anda tunda sebab apa yang anda lakukan hari ini akan menentukan apa yang terjadi di hari esok. Kata "berkuasa" di sini memiliki arti yang patut ditelaah. Pertanyaannya, apa itu "berkuasa", apakah kekuasaan itu? Pertanyaan ini menuntut kita untuk langsung berhadapan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas yakni: ilmu pengetahuan dan teknologi. Jawabannya: orang yang paling berkuasa ialah orang yang paling banyak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi ialah 2 hal yang sangat menguasai dunia baik pada masa lalu, saat ini maupun pada masa-masa yang akan datang.

Ilmu pengetahuan dan teknologi membuat betapa berkuasanya waktu kini untuk meraih masa depan yang sukses. Selain kepenguasaan ilmu dan teknologi, dewasa ini infrastruktur juga merupakan investasi untuk masa depan. Rumah-rumah permanen dengan keadaan yang baik bisa disewahkan untuk usaha ekonomi, demikianpun infrastruktur lainnya. Termasuk pembangunan bendungan/embung, fasilitas jalan tol, bandara-bandara, stasiona kereta api dan bus, gedung-gedung permerintah, rumah usaha dagang, dll. Bahkan rumah ibadah pun bisa menjadi investasi untuk masa depan. Di dalam peribadatan terjadi usaha pengumpulan derma atau zakat untuk kelangsungan tata kehidupan agama yang bersangkutan. Tetapi dari semuanya itu, penguasaan ilmu dan teknologi ialah investasi yang paling bagus untuk masa depan. Karena itu raihlah ilmu dan teknologi sebanyak mungkin kalau masih memungkinkan.

Sekarang ini sejak lahir, seorang anak dalam keluarga sudah diarahkan untuk bersekolah dan menuntut ilmu di bangku pendidikan. Tingkatan pendidikan kini malahan mulai dengan TKK atau PAUD hingga tamat Universitas. Hari-hari dalam masa anak-anak, remaja hingga masa muda dilalui seseorang dalam bangku pendidikan. Dengan adanya PMU (Pendidikan Menengah Universal), wajib belajar di Indonesia telah ditingkatkan hingga tamat pendidikan SMA, atau disebut wajib belajar 12 tahun. Pemberlakukan wajib belajar 12 tahun ini patut disambut dengan gembira. Buku saya berjudul:  Jalan Wadas Politik dan Pendidikan Indonesia Kontemporer (Depok: Herya Media, 2014) memuat juga alasan mengapa pemerintah menaikan wajib belajar hingga 12 tahun, antara lain: bahwa mobilitas ekonomi Indonesia pada tahun 2014 bergantung kepada 49% tenaga kerja yang hanyalah tamat Sekolah Dasar. Presiden SBY mendeklarasikan PMU karena melihat bahwa ternyata para tenaga kerja yang hanya tamatan SD telah membuat mobilitas ekonomi Indonesia  menjadi sangat terbatas  dan berdampak panjang pada produktivitas nasional yang rendah, (Bdk. hlm. Kata Pengantar buku). Itu artinya bahwa kepenguasaan ilmu dan teknologi juga merupakan investasi untuk masa depan. Dahulu pemerintah mewajibkan Wajib Belajar 6 tahun. Setelah 30-40 tahun kemudian para tamatan SD hanyalah menghasilkan produktivitas nasional yang rendah. Bila dahulu pemerintah mewajibkan 12 tahun pendidikan bukan 6 tahun pendidikan maka hasilnya sudah bisa dirasakan saat ini. Memang program Wajib Belajar 12 tahun tampaknya terlambat tetap bersyukurlah kita bisa melaksanakannya.. 

Selain berwujud teknologi, wujud nyata, ilmu pengetahuan ialah melalui kehendak dan keberanian dari manusia yang bersangkutan. Kehendak manusia yang berasal dari karya akal budi membuat kemanusiaan seseorang menjadi nyata. Kehendak ialah wujud nyata dari akal budi manusia, selain karya dan karsa. Bendera merah putih yang merupakan bendera kebangsaan NKRI secara hakiki memuat semangat dasar bangsa Indonesia, merah artinya: berani dan putih artinya: suci. Maka merah putih artinya: berani karena benar. Artinya: perjuangan meraih dan mempertahankan kemerdekaan ialah perjuangan yang muncul dari keberanian dan juga kesadaran bahwa perjuangan untuk merdeka itu suci. 

Jadi investasikanlah kepenguasaan ilmu dan teknologi yang anda pelajari semasa pendidikan untuk masa depanmu. Ilmu dan teknologi ialah investasi yang tepat untuk masa depan. Karena itu bersekolah, rajin-rajinlah belajar agar manjadi manusia susila yang bertanggung jawab di hari depan demi kepentingan bangsa, negara dan agama. Tanpa kepenguasaan ilmu dan teknologi, masa depan seseorang akan kabur.Selamat berinvestasi dan raihlah masa depan yang cerah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun