Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Raih Peringkat 4 Piala Dunia 2014, Brazil Jadi Tuan Rumah Yang Hangat

13 Juli 2014   14:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:29 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Ketika agama dan idiologi negera-negara bisa menumbuhkan fanatisme sempit dan dapat menjurus kepada perpecahan antar umat manusia seluruh dunia, olah raga sepak bola mempersatukan kembali umat manusia dari berbagai negara dan idiologi yang berbeda. Itulah sebabnya kini ke-31 team negara beserta para penonton dari seluruh dunia bereforia, berpesta dan bersatu dalam decak kagum menyaksikan laga demi laga luar biasa dalam setiap pertandingan baik secara langsung melalui Stadion-Stadion mewah dan mahal langsung di Brazil maupun melalui siaran TV, Internet dan siaran Radio. Luar biasa.

Waktu 2X45 Menit pertandingan itu terasa membuat umat manusia bersatu dalam emosi kekaguman, dalam fanatisme beradab untuk mendukung kesebelasan kesayangannya dalam sportifitas. Memang Piala Dunia dan apapun pertandingan dunia lainnya semisal Olyimpiade selain menyediakan Kompetisi untuk menentukan Juara: siapa lebih kuat, lebih cepat dan lebih tinggi, namun, Olah Raga juga membuat orang menjadi segalanya khususnya untuk kesehatan/kesegaran, hiburan dan nasionalisme.

Umat manusia bersatu dam melompati batas-batas negara, agama dan idiologinya sendiri demi team kesayangannya. Jutaan pemirsa TV di Indonesia melompati batas nasionalismenya untuk mendukung team kesayangannya seperti Jerman, Brazil, Belanda, dll. Tampaknya Bola kaki membuat dunia bersatu, membuat batas nasionalisme setiap individu berbagai negara menjadi kian sempit. Semua manusia bertemu secara emosional dalam pemahaman yang utuh tentang kemanusiaan, tentang keindahan gerakan mengolah si kulit bundar: bola.

KIni laga pertandingan Piala Dunia 2014 telah membuahkan hasil di mana peringkat tiga diraih Belanda dan peringkat keempat diraih tuan rumah Brazil. Hasil pertandingan dini hari Minggu, 13 Juli 2014 membuahkan hasil 3-0 untuk kemenangan Belanda.

Tuan rumah kesebelasan Brazil "dipermalukan" di kandangnya sendiri? Saya sangka tidak sepenuhnya. Dengan kekalahan 7-1 terhadap Jerman di babak semifinal dan kemudian kalah 3-0 terhadap Belanda dalam pertandingan merebut posisi ketiga untuk raih peringkat 4, tampaknya Brazil ialah team yang tetap ada di hati para penonton sepak bola dunia saat ini. Kenyataan ini hanya mau menunjukkan bahwa sebagai team tuan rumah, Brazil telah memberikan tempat terbaik buat para tamu. Brazil menghidangkan menu terbaik buat para tamunya. Dengan menghidangkan menu terbaik buat para tamunya, dia menghormati tamu dan membuat tamu betah berlama-lama di rumahnya.

Kekalahan Brazil atas 2 team terakhir (Jerman dan Belanda) menunjukkan sisi lain dari sepak bola Brazil bahwa Brazil dapat kalah dan bahwa sesungguhnya Brazil sebagai tuan rumah perlu sekali untuk merelakan tempat terbaik untuk para tamu. Tampaknya Brazil sudah puas sebagai negara penyelenggara Piala Dunia 2014. Brazil akan tercatat dalam sejarah dunia, di mana sebagai salah satu negara Amerika Latin, Brazil sukses selenggarakan Piala Dunia 2014 sejak Piala Dunia terakhir tahun 1978 diselenggarakan di Argentina. Untuk Even ini, pemerintah Brazil menganggarkan sekitar $11 Milyard dengan sekitar 3 334 524 Tiket, 700.000 diantaranya diperuntukan bagi penonton luar negeri dan 1,1 juta tiket untuk masyarakat umum.

Piala Dunia 2014 tinggal menyisahkan sebuah partai yang sangat ditunggu-tunggu yakni final Piala Dunia 2014 yang menyuguhkan pertandingan sepak bola paling seru yakni duel kesebelasan nasional Jerman melawan kesebelasan nasional Argentina pada dini hari 14 Juli 2014. Keberhasilan duel seru ini tentu akan membuat Piala Dunai 2014 di Brazil menjadi buah bibir masyarakat dunia.

Bagaimanapun terlepas dari kesebelasan mana yang akan keluar sebagai Juara Dunia 2014, sekali lagi masyarakat dunia dari berbagai negara akan keluar dari batas-batas nasionalisme negaranya untuk mendukung salah satu kesebelasan yang bertanding nantinya yakni Jerman atau Argentina. Sekali lagi sepak bola membuktikan dirinya sebagai sarana yang mempersatukan dunia sepanjang masa. Sepak bola selain mempertemukan 2 team atau 22 orang di lapangan, juga mempertemukan dua negara, mempertemukan berbagai pendukung yang berasal dari seluruhh dunia. Mereka semua merasa bersatu karena memiliki minat dan dukungan buat team yang sama. Dunia bersatu dengan pandangan mata yang tak berkedip dalam menyaksikan laga spektakuler Jerman-Argentina nantinya. Selamat menonton.

_________________________________

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun