Sekarang ini banyak siswa/i dan para guru SMP dan SMA telah membawa dan menggunakan HP di Sekolah.Â
Bagi para orang tua, penggunaan HP bagi anak-anaknya di Sekolah dirasa sangat penting agar orang bisa memonitor keberadaan anak-anaknya di Sekolah.Â
Namun di satu sisi, bisa menimbulkan gangguan baru yang membuat para siswa/i sibuk sendiri dengan urusannya tanpa memperhatikan Pelajaran di dalam Kelas.
Ini membuat penggunaan HP di Sekolah baik bagi para siswa/i maupun bagi para guru menimbulkan pro-kontra dari semua kalangan, khususnya kalangan Pendidik. Pro-kontra penggunaan HP di Sekolahpun terus berlangsung hingga saat ini.
Timbulkan pertanyaan yang serius, Apakah seorang siswa/i dan seorang Pendidik diperbolehkan menggunakan HP ataukah tidak di kelas?Â
Bagi yang pro atau mereka yang berpendapat bahwa boleh gunakan HP di kelas oleh seorang siswa/i dan seorang guru beralasan bahwa HP kini bukanlah barang mewah lagi,.
Lagi pula banyak hal baik bisa dilakukan baik untuk menambah ilmu maupun hanya untuk berkomunikasi melalui HP oleh seorang siswa/i dan seorang Pendidik.Â
Hanya saja selama Pelajaran berlangsung, HP semua (baik milik Pendidik maupun milik siswa/i) perlu dimatikan agar memudahkan interaksi siswa/i dengan guru.
Tak sedikit Pendidik yang sama sekali telah menolak penggunaan HP di kelas. Selama Pelajaran sering terjadi bahwa bila HP siswa/i berdering maka siswa/i yang bersangkutan pemegang HP langsung ditegur, dihukum atau HPnya disita oleh guru.Â
Alasan guru ialah HP membuat Pelajaran terganggu, konsentrasi siswa/i terbagi-bagi ke berbagai persoalan lain selain Pelajaran, dan itu tidak baik bagi Pendidikan.Â
Namun apabila seorang Pendidik menggunakan HP di dalam kelas, dia hanya ditertawakan oleh para siswa/inya saja dan tidak diapa-apakan.
Dalam sebuah sidang para guru di Sekolahku, kami memutuskan bahwa baik seorang siswa/i maupun seorang guru tetap dilarang untuk menggunakan HP selama Pelajaran berlangsung di kelas.Â
Itu artinya HP masih boleh digunakan di Sekolah di luar jam Pelajaran di kelas saja. Pada saat itu, pikiran kami semua ialah apa yang terjadi apabila para siswa/i dan guru menggunakan HP selama jam pelajaran?
Tentu suasananya akan sangat jelek bila kita membayangkan selama Pendidik membahas sebuah topik misalnya tentang Kata Benda (Die Substantive) di depan kelas, lalu terlihat para siswa/i mengambil HP-nya lalu menelpon ke orang tuanya atau kenalannya tanpa memperhatikan apa yang diajarkan Pendidik di depan kelas?Â
Atau ketika para siswa/i sedang sibuk memperhatikan Pelajaran, seorang guru mengambil HP di sakunya dan sibuk berbicara dengan koleganya tanpa pusing dengan para siswa/i yang sedang menatapnya dengan perhatian?
Keadaan seperti inilah yang kemudian membuat banyak Pendidik di Sekolah-Sekolah di Indonesia memutuskan bahwa penggunaan HP apapun bentuknya baik untuk bicara maupun untuk memberikan pesan selama Pelajaran sedang berlangsung di kelas tetap dilarang. Itu juga merupakan keputusan kami yang berlaku baik untuk para siswa/i mapun untuk para Pendidik.
Namun pada umumnya semua Pendidik sepakat bahwa HP merupakan sebuah teknologi yang patut diterima oleh semua orang Indonesia.Â
Hanya penggunaannya perlu memperhitungkan situasi dan kondisi, juga waktu. Kini patut diakui bahwa HP telah membuat komunikasi dunia sedemikian efektif dan efisian.Â
Bagi para siswa/i yang belajar bahasa asingpun kini tersedia layanan SMS Translate melalui Handphone. Dalam SMS Transalate (*500*11#), para siswa/i bisa mengetahui dan menterjemahkan kalimat-kalimat ke berbagai bahasa dalam waktu singkat.
Ada 3 layanan dalam SMS Translate yakni: layanan SMS Transalate Indonesia ke Inggris, Indonesia ke Asing dan layanan SMS Translate Asing ke Indonesia.Â
Pengguna hanya tinggal memilih sesuai dengan kebutuhannya. Setiap kali menggunakan SMS Translate, pengguna dikenakan biaya Rp 220.
Nah, dengan SMS Translate, kini para pembelajar bahasa asing, misalnya bahasa Jerman, tampaknya telah dipermudah, meksipun membutuhkan bayaran Rp 220 setiap kali menggunakan SMS Translate. Kini dengan uang dan teknologi tinggi seperti HP, segala sesuatu bisa dipermudah termasuk belajar bahasa asing (bahasa Jerman).Â
Penerimaan Teknologi sebagai sebuah norma tersendiri sangat membantu meringankan persoalan kehidupan kita masing-masing.Â
Oleh karena itu sudah saatnya kita perlu memiiki sikap positif terhadap Teknologi, dalam hal ini penggunaan HP di Sekolah. Lain dahulu, lain sekarang. Namun dia ats semuanya itu hendaknya norma-norma kehidupan bersama patut dijaga dan dijunjung tinggi.
Maka terhadap pertanyaan, apakah para siswa/i dan para guru bisa membawa HP di Sekolah, kita bisa menemukan jawabannya:
Ya para siswa/i dan para guru bisa membawa HP di Sekolah, namun mereka harus mematikannya di dalam Kelas ketika Pelajaran sedang berlangsung agar semua orang tidak terganggu konsentrasinya ketika waktu Pelajaran.Â
Juga agar norma-norma di dalam Kelas tidak terganggu oleh aktivitas melalui HP. Dengan itu, menurut pendapat saya, penggunaan HP oleh para siswa/i dan para guru masih bisa ditolerir dan diperbolehkan apabila penggunaan HP itu terjadi di luar jam Pelajaran di kelas.
Akan tetapi, meskipun demikian toh hendaknya penggunaan HP tidak mengganggu situasi dan kondisi yang sedang terjadi bilamana situasi dan kondisi itu membutuhkan konsentrasi penuh, misalnya dalam sebuah pertemuan resmi yang bersifat serius dan umum di Sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H