Standardisasi ekstrak pegagan yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah karakterisasi ekstrak berupa parameter non spesifik dan spesifik sesuai acuan dari PPOMN (Depkes RI, 2000).
Penggunaan daun pegagan (centella asiatica) tampaknya menjadi alternatif peneliti untuk diketahui aktivitasnya sebagai nutrisi otak, karena ekstrak bahan tersebut mengandung senyawa yang dapat meningkatkan kecerdasan otak.
Daun pegagan (centella asiatica) merupakan tanaman herba menahun tanpa batang. Peranan kandungan komponen bioaktif tersebut antara lain brahmic acid yaitu antioksidan sebagai penangkap radikal bebas yang dapat mematikan sel-sel otak dan merevitalisasi pembuluh darah. Kandungan brahmic acid yaitu bacoside A membantu di dalam pelepasan oksida berisi nitrat yang merelaksasi pembuluh darah tubuh dan bacoside B adalah protein mengandung zat makanan yang dihubungkan dengan sel-sel otak mampu meningkatkan kecerdasan otak.
Sebuah studi kecil tahun 2016 membandingkan efek ekstrak pegagan dan asam folat dalam meningkatkan fungsi kognitif setelah stroke. Studi kecil ini menilai dampaknya pada tiga kelompok peserta, pertama adalah peserta yang mengonsumsi 1.000 miligram (mg) pegagan per hari.
Sementara peserta kelompok kedua mengonsumsi 750 mg pegagan per hari dan peserta kelompok terakhir mengonsumsi 3 mg asam folat per hari.
Meskipun pegagan dan asam folat sama-sama bermanfaat dalam meningkatkan kognitif secara keseluruhan, pegagan lebih efektif dalam meningkatkan domain memori.
"Daun pegagan adalah tonik otak yang bagus sehingga setiap pelajar harus meminumnya setiap hari. Kebanyakan orang dewasa juga dapat melindungi otak yang menua dengan mengonsumsi makanan ini," tambah Bodeker.
Dari semua pemaparan diatas, bisa kita lihat bahwa Centella Asiatica atau yang biasa kita kenal dengan “Pegagan” merupakan salah satu tanaman yang cukup penting keberadaannya. Pemberdayaan dan pengembangan terhadap tanaman ini diharapkan bisa menjadi jalan pintas bagi sektor herba dan kecantikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H