Mohon tunggu...
Achmad Qulyubi
Achmad Qulyubi Mohon Tunggu... Desainer - Desainer

Sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Games

Sejarah DeimosXNumbers E-sports

20 September 2022   09:30 Diperbarui: 20 September 2022   09:35 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                     DEIMOSXNUMBERS ESPORTS

di era sekarang esports semakin populer dengan munculnya berbagai macam-macam turnamen game online.

Seperti diketahui, perkembangan esport tampaknya semakin berkembang pesat dan banyak peminatnya belakangan ini. Hal tersebut bisa terlihat dari banyaknya kompetisi eSports lokal hingga internasional.

tnuSalah satu pro player yang sudah cukup lama berpengalaman di esports mengatakan untuk menjadi profesional esport bukan hal yang instan dan cepat. Menurutnya, gamer harus serius menekuni dunia esport sejak duduk di bangku SMP atau SMA.

FREE FIRE

Gamer juga harus bisa membagi waktu atau memiliki management waktu yang baik untuk bermain game agar tidak mengganggu waktu aktivitas lainnya seperti sekolah dll.

Salah satu tim esports Banyuwangi, DEIMOS EsportsXNUMBERS divisi FREE FIRE  mendapatkan julukan tim paling di takutin atau bisa juga di sebut alien di daerah Banyuwangi.

                                                 

awal mula terbentuknya team ini waktu itu ada seorang siswa yang bercita-cita atau berkeinginan masuk esport dan dia mempunyai teman satu kelas dengannya, yang juga bermain game online divisi FREE FIRE akhirnya dia rekrut teman-teman itu dan membentuk team yang di namai NUMBERS. karena merasa cocok dan sudah cukup lama kenal dengan mereka jadi sudah tidak bisa di ragukan lagi secara chemistry atau ke kompakan team ini.

banyak support atau dukungan yang kita terima salah satunya adalah orang tua, berkat doa kedua orang tua dan juga kerjasama team kita bisa menjadi team terkuat sampai-sampai di juluki team alien di daerah Banyuwangi.

Banyak cobaan atau rintangan yang kita lalui mulai dari kalah di turnamen offline/online, tidak mempunyai device yg lancar dll. tapi kami tetap tidak akan menyerah, kami tetap semangat dan berjuang demi mimpi team bersama-sama. Kita tetap percaya proses karena proses itu nyata, jika kita tidak mau berproses maka kita tidak akan bisa menggapai tujuan team ini menjadi esport.

Setelah itu team kita menjadi esport di daerah banyuwangi dan kita di ajak kolaborasi dengan team banyuwangi yang bernama DEIMOS. akhirnya kita putuskan menggabungkan nama team kita masing-masing menjadi DEIMOSXNUMBERS ESPORTS. Setelah itu kita menanda tanganin kontrak di situ di tuliskan jika kita memutuskan kontrak itu maka kita akan mendapatkan sanksi atau denda 500.0000 rupiah. 

Kami pun menyetujuin kontrak tersebut, kita mendapatkan fasilitas sesuai dengan kebutuhan kita seperti wifi, tempat tidur, pc dll. tapi kita mendapatkan fasilitas itu semua tidak gratis kita membayarnya dengan setengah gaji kita yang memenangkan turnamen ofline atau online yang poolprize nya lumayan besar. 

Gak cuman mengikutin turnamen tapi kita juga di didik untuk menjadi admin turnamen offflie atau online juga walaupun itu pengalaman pertama kita menjadi admin turnamen.

1 bulan kemudian team ini mati dan tidak pernah ada Latihan+turnamen lagi dikarenakan setiap player sudah mulai sibuk dengan urusannya masing-masing dan DEIMOS partner team kita juga sedikit ada masalah dengan manager. akhirnya DEIMOS ini membuat keputusan yaitu kita disuruh memilih antara lanjut tapi dengan ganti nama team saja, apa berhenti saja tanpa ada denda walaupun masa kontraknya belum habis. 

Sesuai dengan keputusan kita bersama kita memilih untuk mengundurkan diri dikarenakan sebagian player sudah tidak bisa melanjutkan lagi dengan alasan mereka ingin mencari pekerjaan lain dan pada akhirnya impian menjadi tim esports itu pun berhenti di tengah-tengah perjalanan padahal team ini belum masuk ke internasional.

Jadi kesimpulannya jangan pernah menganggap kalau kita itu sudah gagal karena cuman masalah sepele, seharusnya kita harus lebih berpikir dewasa lagi untuk kedepannya.

Demikian post saya di kali ini. semoga bermanfaat untuk kalian yang sudah membaca artikel ini, mohon maaf jika ada kesalahan. Dan terimakasih.

#budayakan membaca dan cermati 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun