Banyak cobaan atau rintangan yang kita lalui mulai dari kalah di turnamen offline/online, tidak mempunyai device yg lancar dll. tapi kami tetap tidak akan menyerah, kami tetap semangat dan berjuang demi mimpi team bersama-sama. Kita tetap percaya proses karena proses itu nyata, jika kita tidak mau berproses maka kita tidak akan bisa menggapai tujuan team ini menjadi esport.
Setelah itu team kita menjadi esport di daerah banyuwangi dan kita di ajak kolaborasi dengan team banyuwangi yang bernama DEIMOS. akhirnya kita putuskan menggabungkan nama team kita masing-masing menjadi DEIMOSXNUMBERS ESPORTS. Setelah itu kita menanda tanganin kontrak di situ di tuliskan jika kita memutuskan kontrak itu maka kita akan mendapatkan sanksi atau denda 500.0000 rupiah.Â
Kami pun menyetujuin kontrak tersebut, kita mendapatkan fasilitas sesuai dengan kebutuhan kita seperti wifi, tempat tidur, pc dll. tapi kita mendapatkan fasilitas itu semua tidak gratis kita membayarnya dengan setengah gaji kita yang memenangkan turnamen ofline atau online yang poolprize nya lumayan besar.Â
Gak cuman mengikutin turnamen tapi kita juga di didik untuk menjadi admin turnamen offflie atau online juga walaupun itu pengalaman pertama kita menjadi admin turnamen.
1 bulan kemudian team ini mati dan tidak pernah ada Latihan+turnamen lagi dikarenakan setiap player sudah mulai sibuk dengan urusannya masing-masing dan DEIMOS partner team kita juga sedikit ada masalah dengan manager. akhirnya DEIMOS ini membuat keputusan yaitu kita disuruh memilih antara lanjut tapi dengan ganti nama team saja, apa berhenti saja tanpa ada denda walaupun masa kontraknya belum habis.Â
Sesuai dengan keputusan kita bersama kita memilih untuk mengundurkan diri dikarenakan sebagian player sudah tidak bisa melanjutkan lagi dengan alasan mereka ingin mencari pekerjaan lain dan pada akhirnya impian menjadi tim esports itu pun berhenti di tengah-tengah perjalanan padahal team ini belum masuk ke internasional.
Jadi kesimpulannya jangan pernah menganggap kalau kita itu sudah gagal karena cuman masalah sepele, seharusnya kita harus lebih berpikir dewasa lagi untuk kedepannya.
Demikian post saya di kali ini. semoga bermanfaat untuk kalian yang sudah membaca artikel ini, mohon maaf jika ada kesalahan. Dan terimakasih.
#budayakan membaca dan cermatiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H