Dan karena bukit itu terdiri dari cadas batu tanah ya akan tetap bercokol nempel ,kecuali longsor . Kecuali juga bila bukit itu terdiri dari roti ataunmkue bolu ya mungkin cepat lenyap ........ ? Dimakan hantu .Yang pasti bukan monyet. Di Papua tidak mada monyet lho !
Illaga itu landasan yang sering menurunkan derajat atau memalukanpilot.   Biasa penyakit pilot itu over confident . Katanya kalau   tidak over confident susah jadi pilot . Tetapi rata rata pilot yang di check agar bisa terbang ke Illaga , istilah teknisnya route instruction check baru berani setelh dua atau tiga kali mengalami tahap itu. Untuk diketahui atau dipahami awamseorang pilot sebelum menerbangkan jenis pesawat tertentu harus di route check terlebih dulu . Ini berlaku bagi setiap jenis pesawat yang diterbangkannya . Dan pilot bila dinyatakan tidak pass , ya marah . Tetapi khusus di Papua he he he gak ada tuh pilot som som kalau mau balik utuh ke Jakarta , tidak didalam plastic bag   ha ha ha ha !
Sebuah landasan yang bernama lagi bernama Mulia     sebuah base    dari MAF Messionary  Arm Force , terletak diatas ketinggian 4000 feet sebelah timur Nabire arah ke Jayapura. Mulia juga termasuk landasan yang one way ticket . Mendarat dari arah barat , tinggal landas dari timur . Saat mendarat dihadang bukit yang sekian ratus meter diatas elevasi landasan Mulia. Bila bukit ini tidak tampak, artinya ketutup awan ya " balik kanan terbang " dari jauh . Beberapa kecelakaan fatal terjadi saat menuju Mulia lantaran pilot mengabaikan " pantangan " ini. Hanya ada satu pesawat, sebuah pesawat Cessna 185 bermesin tunggal sekitar tahun 1965 , Tuhan turun tangan dan selamatlah sang pilot dari proses pengembalian tubuhnya didalam plastic bag . Beliau masih sehat masih main golf masih gagah , ya maklum bekas Komandan penulis Brigadir Jenderal Polisi Pur H .Tono Amboro. Pesawatnya ya utuh terbang return to base. Sekitar tahun 80 juga sebuah DHC 6 Twinotter MNA saat putar balik di Mulia ini , sayang sayapnya kena di "gapai " batang pohon . Crash . Untung pilotnya selamat . Ya mengalami brokenbone tapi masih tetap terbang hingga kini. Banyak lagi landasan yang cukup menyeramkan nempel dibukit seperti Oksibil yang letaknya ditengah perjalanan    antara Jayapura Merauke .Juga Bokondini . Bahkan h landasan disebelah utaraWamena , dibarat Bokondini , yang disebut pilot bertingkat tiga. Ujung landasan utara lebih dari 7000 kaki , beberapa puluh meter turun lima meteran dan diujung landasan biasanya pesawat gabruk sepuluh meteran sebelum ", dipaksa " mengudara dan harus cepat cepat belok kiri karena dihadang bukit tinggi lebih dari 11000 kaki .Nah bila semuanya berjalan nnormal ya tidak ada kisah yang menarik. tetapi bila sebuah mesin " berebet " hilang tenaga , ya hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi ? Karena itu ikutilah aturan yang berlaku lokal disana .Pelajari phenomena cuaca dan selalu berdoa agar Tuhan berada dicokckpit para pilot .
Sepengetahuan penulis cuma DHC Twinotter ( dulu lho ) dan pesawat pesawat MAF yang mampu , berani , beroperasi dilandasan yang namanya sudah tidak inget dan selanjutnyan menyatakan angkat tangan untuk terbang kesana.
Sekedar " rule of thumb " sebuah pesawat yang tiba tiba hilang kontak saat mengudara ya biasanya mengalami fatalitas. Saat mengudara , seorang pilot saat mengudara bila sebelumnya sempat atau mampu mendeteksi sesuatu kendala ya sesuai procedure akan memberikan laporan kerusakan dan menyatakan intensimyang akan dilakukan . Dan sesuai pengalaman serta yang kita alami saat mengudara no contact ya hanya keajaiban yang mampu memutar musibah menjadi kabar gembira . Paling aktual kejadian di Bohorok. Saat ini hampir semua orang memiliki HP dan bila peswat intentionally mendarat , bila ada yang selamat pasti   akan coba contact terlepas dari ada signal atau no signal diarea tersebut.
Dari dulu hingga sekarang sebuah pesawat yang terbang dan akan mendarat di landasan perbukitan atau pegunungan sepertimdiSumatera , Kalimantan , Sulawesi , Nusa Tenggara apa lagi Papua bahkan diJawa hukumnya wajib menurut VFR VISUAL FLIGHT REGULATION . Atinya pilot harus terbang mampu melihat keluar dan jangan coba coba terbang memasuki gumpalan awan sekecil apapun . Terbang di gap atau celah pegunungan dalam penerbangan " buta " dalam awan merupakan tindakan yang goblok . Karena  ada kemungkinan dampak kerasnya angin baik dari samping , kiri atau kanan ( cross wind ) maupun dari bawah ( up draft ) atau dari atas (down draft ) akan menghempaskan pesawat menabrak tebing . Dampak cross wind akan mampu diantisipasi pilot tetapi dampak updraft atau downdraft tidak akan mampu diantisipasi atau diatasi pilot. Saat inidipesawat modern dampak crosswind sudah ada alatnya untuk dihitung . Tetapi  up draft atau down draft atau sejenis clear air turbulence ( goncangan diudara yang terang ) belum mampu dideteksi radar
Selain dari harus mematuhi rule penerbangan yang telah disepakati sendiri , pilot juga agar jangan gegabah menganggap enteng route byang akan dijalaninya . Pertengahan tahun 70 dan 80 sebuah Cassa " nyangsang "di Sanggabuana dalam penerbangan Bandung Halim . Pilotnya , kaualifikasinya bukan main , intruktur eks penerbang pemburu , ya nyangsang juga . Salah perhitungan pasti. Ya bila gak salah perhitungan ya tidak nyangsang .
Sebuah pertanyaan menanggapi musibah Bohorok , penulis tidak tahu flight plan , rencana penerbangan , pesawat Cassa Nusa Buana yang naas itu . Apakah digunakan direct route Medan Kutacane atrau " melipir" pantai timur sebelum belok kearah barat laut atau barat menuju Kuracane yang sejogyanya sudah bisa dikontak dan memberi informasi keadaan cuaca.
Dulu untuk menghindari , jebakan cuaca yang tiba tiba bisa tidak beesahabat , rencana terbang biasa dibuat dengan selalu memperhatikan berapa minimum ketinggian elevasi agar pesawat safe dan mampu melewati ketinggian minimum yang tertera di peta . Ketinggian minimum yang disebut MORA minimum off route altitude antara Medan Kuta cane diatas lebih dari sepuluh ribu kaki . Artinya karena Cassa 100/200 bukan pesawat pressuruze aircraft , maka kudu terbang dibawah 1ooo kaki . Dan semua pilot Cassa sadar banget , performance pesawat tsersebut payah . Sebuah pesawat terban g yang bermesin ganda di design mampu terbang dengan sebuah mesin mati tanpa kesulitan , dengan catatan loadingnya sesuai aturan , tidak overloaded.Bagaimana dengan pesawat Cassa !00/200 rakitan , asembling ( artinya bukan buatan ) IPTN atau PT DI , ya cuma pihak management saja dan orangorangnya HBB yang menyatakan pesawat itu hebat . Kenyataannya pernah sebuah pesawat Cassa tahun 80 an satu mesin " meninggal " dan pilot baru bisa " menahan " pesawat itu terbang pada ketinggian seribu kaki diatas permukaan laut setelah mendumping bagasi penumpang , Bayangkan bagaimana rasanya para penumpang termasuk pilot , copot jantungnya .Saat itu route penerbangan pangkalan Embun Semarang menyeberang laut Jawa.
Sebuah pertanyaan lagi mengapa Pemerintah atau Kemenhub merelease pesawat bermesin satu , single engine seperti Cessna Caravan atau Porter Pilatus turbo untuk dioperasionalkan secara komesrsial ? Bila baca aturan di CASR " tea " ya tidak boleh. Tapi katanya sertifikasinya bukan untuk dioperasionalkan seca komersial tapi hanya mengantungi Operating certificae yang pada dasarnya untuk mengakomodasikan kepentingan sebuah perusahaan umum .Artinya ya certificate akal akalan dan karena banyak dipergunakan di Papua , ini namananya Certificate " tipu tipu " . Memang dari dulu MAF yang basenya di Papua dan Kalimanta mempergunakan pesawat bermesin tunggal seperti Cessna 180/185/ 205/206 piston engine ya jenis mesin mobil jaman dulu yang masih memakai karburator unntuk kepentingan operasional kemanusiaannya . Tapi jangan lupa para pilotnya , biasa dijuluki calon penghuni surga , karena disamping memiliki ijasah pilot , mereka juga dididk sebagai pendeta dan sebagai ahli mesin juga sebagai kuli muat bongkar pesawat. Tidakl merokok , tidak minum bir dan biar bule gak boleh dansa dansi .Mana tahan ?
Kembali kepada urusan yang satu ini dunia penerbangan Indonesia yang dalam kurun waktu singkat banyak kejadian pesawat jeblak jebluk ada motto kedirgantaraan yang kudu diingat diperhatikan dicamkan agar selalu selamat.