Tanggung Jawab dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatu atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Singkatnya, tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang dilakukan secara sengaja atau pun tidak sengaja, tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Semua orang pada hakikatnya telah diberikan tanggung jawab, yang telah menjadi bagian dalam berkehidupan sebagai kodrat.
Sikap malas, suka menunda-nunda pekerjaan dan menyontek adalah sebagian contoh kecil sikap tidak bertanggung jawab. Mengembangkan sikap dan perilaku tanggung jawab dapat dilatih dan dikembangkan melalui kebiasan-kebiasan yang sering dilakukan dalam lingkup keluarga, masyarakat dan sekolah. Sikap dan perilaku tanggung jawab adalah karakteristik manusia yang  beriman kepada Allah SWT. Seseorang yang sudah membiasakan bertanggung jawab sejak kecil, maka dia akan merasa bersalah ketika melakukan suatu tindakan yang merugikan orang lain. Untuk menanamkan dan mengembangkan sikap tanggung jawab, dapat dilakukan melalui pendidikan melalui metode pengajaran, peneladanan dan penanaman nilai taqwa kepada Allah SWT.
1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
  Tanggung Jawab terhadap diri sendiri berarti menanggung segala sesuatu yang dibutuhkan oleh diri sendiri. Tingkat tanggung jawab terhadap diri sendiri memiliki bobot yang berbeda-beda oleh setiap orang, tergantung value dari orang tersebut. Berikut ini ada beberapa tanggung jawab terhadap diri sendiri.
- Memenuhi kebutuhan fisik
Arti dari memenuhi kebutuhan fisik terhadap diri sendiri yaitu mulai dari makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Cara memenuhi kebutuhan ini kita harus mencari nafkah dan penghasilan yang halal. Di dalam Al-Qur'an  Allah berfirman,  "Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata". (Q.S Al-Baqarah : 168). - Mengatur waktu dengan baik
Seorang muslim yang baik harus pintar-pintar mengatur waktunya. Â Mengatur waktu dalam arti memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk aktivitas dan tujuan yang bermanfaat. Waktu merupakan sesuatu yang sangat penting dan berharga, oleh karena itu Islam memerintahkan umatnya agar menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Di dalam Al-Qur'an Allah berfirman, "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya tetap diatas kesabaran". (Q.S Al-Ashr : 1-3). - Menjaga kebersihan diri
Menjaga kebersihan dalam islam merupakan sebagian dari keimanan dan kewajiban muslim. Dalam Islam kebersihan disebut dengan Thaharah yang berarti suci. Suci adalah keadaan  seseorang bebas dari najis maupun hadas, baik besar ataupun kecil. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan dirinya".(Q.S Al-Baqarah : 222). Contoh mudah yang bisa kita lakukan untuk menjaga kebersihan diri dalam kehidupan sehari-hari yaitu, mandi ketika ingin beraktivitas ataupun sesudah, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, berwudhu sebelum melaksanakan sholat. - Melaksanakan apa yang sudah dijanjikan
Menepati janji merupakan kewajiban dan sifat orang beriman dalam Islam. Janji dalam Islam harus dipegang teguh dan bukan hanya sekedar kata-kata. Ada beberapa keuntungan yang kita dapat jika menepati janji yaitu, kita terhindar dari sifat munafik, membangun hubungan yang kuat dan penuh kepercayaan dengan Allah dan sesama manusia, menjadi pribadi yang berwibawa dan akan mendapatkan prasangka yang baik dari orang lain. Dalam Al-Qur'an, surat An-Nahl ayat 91 menegaskan pentingnya kita untuk menepati janji. Allah SWT berfirman, "Tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji. Janganlah kamu melanggar sumpah(mu)setelah meneguhkannya, sedangkan kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu(terhadap sumpah itu)". - Menjaga diri dari perbuatan dosa
Pergaulan bebas dimasa sekarang sangat berbahaya, terutama untuk generasi muda. Ketika mereka bergaul dengan orang yang memiliki kebiasan yang tidak baik atau buruk, maka pastilah mereka juga akan melakukan hal yang sama. Pergaulan yang benar membawa seseorang akan melakukan hal-hal yang baik juga, dalam hal ini bisa membedakan mana yang pantas untuk dilakukan dan mana yang tidak pantas untuk dilakukan. Ada beberapa perbuatan dosa yang sering generasi muda lakukan tanpa mereka sadari yaitu, melakukan judi online, minum-minuman beralkohol, membicarakan orang lain(ghibah), saling mencela dan menghina, padahal itu semua adalah hal yang dilarang di dalam agama Islam. Maka dari itu kita harus bisa memilih teman dan lingkungan yang baik agar kita bisa menjaga diri dari perbuatan dosa sebagai salah satu bentuk tanggung jawab kepada diri sendiri.
Untuk meningkatkan keimanan dan taqwa kita kepada Allah SWT, kita harus bisa meningkatkan dan mengembangkan sikap tanggung jawab kita terhadap diri sendri dengan mempraktikannya. Dimulai dengan hal-hal yang mudah terlebih dahulu hingga hal-hal yang lebih berat.
2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
   Tanggung jawab terhadap keluarga artinya segala sesuatu tanggungan diri kita terhadap keluarga atas segala sesuatu yang telah kita perbuat. Berikut ini beberapa bentuk tanggung jawab terhadap keluarga.
- Jika kita sudah memiliki anak dan Istri, seorang suami harus memenuhi seluruh kebutuhan anak dan Istrinya. Mulai dari mencari nafkah yang halal dan berkualitas. Selain kebutuhan fisik, suami harus memenuhi kebutuhan pendidikan dan pengembangan diri anak-anak.
- Menjadi panutan yang bisa menginspirasi anak-anak dalam melakukan ibadah, capaian prestasi serta kepedulian terhadap sesama, alam, dan lingkungan hidup.
- Melindungi anak dan istri, mulai dari perlindungan makanan dan minuman yang haram, mental, serta perlindungan agama dari banyaknya aliran sesat.
- Menjaga keharmonisan keluarga dengan saling menyayangi, menghormati, dan menghargai, jika keluarga ditimpa masalah, selesaikanlah masalah tersebut dengan kepala yang dingin, jangan ada kekerasan, mulailah dengan bermusyawarah supaya tetap menjaga keharmonisan dalam keluarga
- Sebagai anak, dia harus belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh, karena itu adalah sebuah tanggung jawab anak terhadap kedua orang tua yang sudah membiayainya sekolah.
- Sebagai anak, jika orang tua kita sudah tidak tua dan bisa mendapatkan pendapatan, itu adalah tanggung jawab anak terhadap orang tua untuk menanggung dan memberi orang tua dimasa tuanya.
Dari banyaknya bentuk tanggung jawab terhadap keluarga, inti dari semua itu adalah kepedulian kita terhadap keluarga. Tanggung jawab kita terhadap keluarga bisa muncul jika kita memiliki rasa kepedulian.Â
Tanggung jawab dalam Islam dapat disusun dengan memiliki kesadaran akan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, tanggung jawab bukan hanya berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan tuhan, tetapi juga antar sesama manusia juga. Dengan mengamalkan nilai-nilai tanggung jawab, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan saling mendukung. Setiap tindakan yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita berkomitmen untuk mempraktikkan dan menjalankan tanggung jawab kita dengan sebaik-baiknya, mengingat bahwa setiap langkah yang kita ambil adalah bagian dari ibadah dan kontribusi kita terhadap kebaikan bersama. Semoga dengan kesadaran ini, bisa merubah kita menjadi individu yang lebih baik.
Penulis             : Muhammad Hafidz Ramadhan
Dosen pengampuh : Dr.H. Hamidullah Mahmud, LC, Ma
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H