Di era digital ini, investasi makin diminati dan diakses banyak orang terutama generasi Z. Generasi z disingkat gen z adalah mereka yang lahir setelah generasi milenial pada rentang tahun 1997 hingga 2012. Akses yang mudah untuk mendapatkan informasi tentang investasi menjadi faktor investasi makin diminati oleh gen z.Â
Selain itu gen Z ingin mencapai kebebasan finansial dan melihat investasi sebagai jalannya. Dua instrumen investasi yang sedang populer saat ini adalah saham dan crypto. Saham dan crypto memiliki keunggulan dan kelemahan sehingga kita perlu mengetahui dan mempelajari terlebih dulu sebelum memutuskan berinvestasi saham ataupun crypto.
Investing is the process of buying assets that increase in value over time and provide returns in the form of income payments or capital gains. In a larger sense, investing can also be about spending time or money to improve your own life or the lives of others. (Curry & Napoletano, 2022). Dari pengertian investasi di atas menunjukkan alasan seseorang melakukan investasi yaitu untuk mendapat keuntungan di masa depan.Â
Keuntungan di masa depan ini misalnya melindungi uang dari inflasi, mendapat dana tambahan, konsumsi yang lebih besar di masa depan atau menjadi penghasilan rutin seseorang. Selain keuntungan terdapat juga pengaruh eksternal yang menimbulkan ketidakpastian yang disebut dengan faktor risiko. Oleh karena itu diperlukan analisis menyeluruh sebelum berinvestasi.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).Â
Kepemilikan saham membuat kita berpartisipasi dalam keuntungan maupun kerugian perusahaan. Keuntungan yang didapat dari saham dapat berupa dividen dan capital gain. Dividen adalah bagi hasil baik dalam bentuk tunai maupun saham dan perlu diingat tidak semua perusahaan membagi dividen. Capital gain adalah keuntungan yang didapat dari selisih harga beli saham dan harga jual saham. Capital gain biasanya didapat ketika melakukan trading/investasi jangka pendek.
Investasi saham menawarkan berbagai keuntungan di antaranya: potensi pengembalian yang tinggi, investor dapat mendiversifikasi portofolio mereka di berbagai perusahaan untuk mengurangi risiko, lebih tidak berisiko dibandingkan crypto. Kelemahan saham antara lain yaitu nilai saham dipengaruhi keadaan pasar, kinerja saham dipengaruhi oleh perusahaan terkait, saham tidak mudah dijual dengan cepat terutama saat kondisi pasar turun. Dari kelebihan dan kelemahan saham, kita dapat meminimalkan kelemahan saham dengan melakukan analisis laporan keuangan perusahaan, dan analisis sentimen untuk menentukan kinerja perusahaan. Kecuali masalah seperti bencana alam, resesi ekonomi, perubahan regulasi maka kinerja perusahaan adalah sesuai apa adanya.
Cryptocurrency atau yang disebut crypto adalah medium pertukaran terdesentralisasi yang dibuat dan disimpan secara digital, tidak terikat dengan negara seperti mata uang fiat dan pemilik yang anonim (Reserve Bank of Australia, 2021). Cryptocurrency dibuat dengan menggunakan teknologi blockchain dimana sistem transaksinya transparan, setiap blok akan dicatat dalam buku besar yang dapat diakses oleh siapapun tanpa persetujuan pihak manapun.Â
Crypto pertama kali dikenalkan pada tahun 2009 oleh sekelompok programmer bernama Satoshi Nakamoto. Satoshi Nakamoto merupakan nama anonim. Beberapa Cryptocurrency yang terkenal saat ini yaitu Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Tether (USDT), Binance Coin (BNB), Dogecoin (DOGE). Walaupun crypto tidak dibawah regulasi negara apapun, tetapi crypto merupakan aset yang dikenai pajak.
Tidak seperti saham, crypto memiliki keunggulan yaitu tingkat return yang sangat tinggi, ada kemungkinan terjadi kenaikan nilai di atas 100% dalam waktu beberapa jam bahkan menit, transaksi tanpa pihak ketiga, tidak dipengaruhi oleh inflasi, transaksi dapat dilakukan tanpa batas waktu, dan adanya transparansi karena sistem blockchain.Â
Saham memiliki batas atas kenaikan harga (Auto Reject Atas) dan batas bawah penurunan harga (Auto Reject Bawah), sedangkan crypto tidak memiliki hal tersebut. Namun dibalik kelebihannya, crypto merupakan investasi yang sangat berisiko daripada saham. Kekurangan dari crypto di antaranya adalah harga yang mudah berfluktuasi dengan ekstrem, kurang dipercaya sebagian besar orang karena tidak ada wujud nyatanya, regulasi yang belum jelas di beberapa negara.Â
Investasi saham maupun crypto berisiko tinggi. Ada pepatah yang berbunyi "High risk high return". Ini menandakan jika seseorang ingin mendapat pengembalian yang besar maka ia harus bersedia berhadapan dengan risiko yang besar pula.Â
Gen Z memiliki kepribadian yang dinamis dan terbuka, namun tetap mengedepankan penalaran yang logis dalam mengambil keputusan, Â sikap ini menjadi modal utama dalam menjelajahi dunia investasi. Saham merupakan pilihan yang tepat bagi gen z yang ingin mendapat pengembalian tinggi dengan risiko lebih rendah daripada crypto. Sedangkan gen z yang toleransi risikonya tinggi, crypto bisa menjadi pilihan investasi yang sesuai.Â
Pilihan investasi terbaik bagi Gen Z tergantung profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing. Manfaatkan teknologi dan informasi untuk memahami risiko dan keuntungan tiap investasi. Berinvestasilah hanya dengan uang dingin. Investasi adalah proses jangka panjang, bersabarlah dan lakukan riset sebelum berinvestasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H