Mohon tunggu...
Rizal karunia
Rizal karunia Mohon Tunggu... -

my name M. Rizal karunia haris . saya lahir di Tuban, 20 september 1994 . saya sangat suka dengan makanan yang bisa di makan. alhamdulilah saya makan makanan yang di halalkan oleh agama allah swt. begitu juga dengan minuman yang saya sukai . masih pengen mengenal sosok satu ini? tanya saja sendiri...:D

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bermain Sepak Bola Demi 1 Kambing Jantan

19 Juli 2012   08:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:47 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1342686095699015112

Pemain bola dengan bayaran gaji selangit sudah biasa atapun dengan fasilitas yang mewah,tapi kali ini ada cerita pemain sepak bola di bayar dengan 1 kambing jantan.

Di desa kami ada pertandingan antar kampung, karena kampung sebelah ingin mengalahkan lawan – lawannya untuk menjadi juara. Pelatihnya punya inesiatif buat mengontrak pemain lain, Karena merasa timnya kurang sempurna atau kurang baik.

ini bermula ketika pelatih jalan – jalan dan di seberang jalan ada anak – anak main bola dan pelatih pun menontonnya, dan di sana pelatih menemukan pemain yang pandai mengolah si kulit bundar. Setelah pak pelatih mengamati sekitar 30 menit akhirnya si bocah tadi di panggil dan ditawari bermain di kompetisi antar kampung.

Tanya pak pelatih “ berapa umurmu nak “?

“ 19 tahun pak “? Jawab bocah tadi.

“ Kamu bersedia aku ajak kompetisi antar kampung?” tanya pak pelatih.

“ Aku mau pak tapi jam berapa? “ Tanya bocah tadi.

Jawab pak pelatih “ ya sekitar jam 2 an?”

“ maaffff pak kalau jam segitu saya menggembala kambing?” jawab bocah tadi dengan sedih.

Tanya pak pelatih “ emangnya tidak bisa di wakilkan menggembala kambingmu itu”?

“ wah, tidak bisa pak , aku anak tunggal sedangkan orang tuaku sibuk dengan pekerjaannya”? jawab bocah .

“ gimana, jika kamu ikut kamu tak kasih 1 kambing jantan?”  tanya pak pelatih.

“ wah,  gimana ya ?” jawab bocah tadi wajahnya tampak pucat.

Pak pelatih “ kan nanti kalau mau, kamu akan punya 2 kambing dan akhirnya kan bisa beranak kambingmu itu. Tak kasih kambing jantannya , gimana? Nanti kan kambingmu 1 ini ( kambing betina ) bisa kamu  suruh tidur di rumah dulu ketika kamu aku ajak kompetisi?”hahahaha...( dengan bercanda )

“ ya sudah pak nanti saya kasih tau , apakah saya bisa ikut apa tidak?”  bocah tadi.

Akhirnya bocah tadi diberi nomer telfonnya pak pelatih.

Setelah lama di tunggu tidak memberi kepastian, pak pelatih datang dengan 1 orang bayarannya. Apa yang terjadi?

Lalu orang bayarannya tadi di suruh menggantikan bocah menggembala kambing tadi. Hehehhe:D

Akhirnya Bocah tadi merasa senang  bisa ikut kompetisi walaupun bukan kampungnya, apalagi dia dapat 1 kambing jantan. Wah, sangat gembira sekali bocah tadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun