Mohon tunggu...
Adelia Nur Herdiana
Adelia Nur Herdiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kode Etik Profesi Akuntan Menuju Era Global (Studi Kasus Arthur Anderson (AA) Kantor Akuntan Publik Elit Dunia)

16 Januari 2024   05:11 Diperbarui: 16 Januari 2024   05:15 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era globalisasi saat ini, pengaruh teknologi telah merambah ke setiap aspek kehidupan, sehingga menuntut para profesi untuk memiliki kompetensi yang komprehensif, mencakup keterampilan teknis dan teknologi, agar tetap kompetitif dalam lanskap bisnis yang kontemporer. 

Dalam menghadapi era globalisasi dan dinamika bisnis yang terus berkembang, profesi akuntan mengambil peran yang semakin penting dalam menegakkan integritas dan transparansi pelaporan keuangan suatu organisasi. Dalam menghadapi kompleksitas yang terus berkembang di bidangnya, profesi akuntan mengandalkan Kode Etik Profesi Akuntan sebagai kerangka kerja penting yang membentuk praktik dan perilaku mereka. 

Sebagai salah satu profesi terpenting di dunia dalam ilmu ekonomi, prinsip etika harus dipahami untuk menjaga kualitas dan kepercayaan antar pengguna jasa akuntan. Namun seiring berkembangnya zaman dan teknologi, banyak dijumpai kasus-kasus pidana yang melibatkan akuntan. 

Kasus Arthur Anderson dengan Eron Arthur Anderson ( AA ) merupakan salah satu Kantor Akuntan Publik elit dunia yang termasuk dalam kelompok big eight. Pada tahun 1985, AA bahkan masuk peringkat satu dalam kelompok big-eight, bila dilihat dari pendapatan yang diperolehnya. 

Dengan reputasinya sebagai KAP peringkat satu dunia, maka sangat mengejutkan bila pada awal abad ke -- 21 ini, AA bubar akibat berbagai pelanggaran etika yang dilakukan oleh para akuntan dan pimpinan puncaknya saat memberikan jasa audit dan non-audit kepada kliennya. Kasus manipulasi dan rekaya laporan keuangan yang menimpa enron pada tahun 2001 yang meruakan salah satu klien AA telah menyeret AA menuju jurang kebangkrutan. 

Isu-isu etika yang menyangkut hubungan AA dengan Enron yang dikutip dari Ethics for CPA's, antara lain :

a. Kedekatan hubungan personel AA dengan personel Enron. Personel AA sering hadir dalam berbagai pesta yang disponsori oleh Enron dan mereka ini berperilaku layaknya karyawan Enron sehingga sulit dibedakan antara personel AA dengan personel Enron 

b. Perekrutan personel AA oleh Enron. Banyak sekali personel Aayang direkrut oleh Enron untuk berbagai jabatan dan banyak diantaranya yang menduduki posisi penting di Enron. 

c. Ruang lingkup jasa. Pada tahun 2000, Enron membayar fee jasa audit sekitar US$25 juta, dan jasa non-audit sekitar US$27 juta per tahun. Bahkan ada yang percaya bahwa total yang diterima oleh AA dari Enron mencapai lebih dari US$100 juta per tahun.

Pelanggaran yang Dilakukan Arthur Andersen dengan menggunakan kode etik IFAC Kode Etik Prinsip-prinsip Dasar Akuntan Profesional IFAC Seorang akuntan professional diharuskan untuk mematuhi prinsip-prinsip dasar berikut :

  1. Integritas : seorang akuntan professional harus tegas dan jujur dalam semua keterlibatannya dalam hubungan profesional dan bisnis

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun