Tidak sayangku aku tak kan bisa membencimu
meskipun dari awal ku tak percayai rasa cemas
tapi tubuhku hampir lemas menulis dinding kamar
bukan dari aksara dan angka melainkan dengan mawar
yang berantakan lalu runtuh bukan luluh tapi jatuh
Â
Apa sebab musabab aku membacamu dahulu
bukankah ada aksara lain yang sedang kusembunyikan
ya memang kutunggu tamu dan kuharap bawa buku baru
tapi tak kunjung datang janur kuningpun sudah melayu
para undangan pulang dan penghulu berang menunggu