KE’ LESAP             :         Atau malah sebaliknya, kalian berdua akan menjadi tangisan sekumpulan orang-orang bodoh yang mudah ditipu daya olehmu, lalu mereka akan merengek-rengek kepadaku meminta keadilan, padahal tak lebih dari seorang penghianat. (JEDA, LALU MENANGIS KEMBALI) Kau beruntung dilahirkan dan dibesarkan di sini, dengan segala macam perhiasan, dan kehidupan mewah istana, dengan kelezatan makanan, lalu bermacam hidangan yang empuk, bahkan daging menjadi kebiasaan seumur hidupmu. (TERDIAM SEJENAK) Tapi mulai besok prilaku manusia seperti kalian, tak akan ada lagi di kerajaan ini, semuanya akan menjadi sebuah cerita, karena akulah, Ke’ Lesap yang akan mengubahnya.
Â
PANGERAN CAKRANINGRAT V HENDAK MENYERANG KEMBALI, NAMUN DENGAN SEKEJAP KE’ LESAP MAMPU MEMATAHKANNYA DAN TERHUYUNG KE PERMUKAAN.
Â
KE’ LESAP              :          Ibuku selalu mengajarkan bagaimana caranya aku bersikap ksatria kepada siapapun, ibuku yang mengajarkan seorang musuh harus di bunuh pada medan pertempuran, bukan di kediamannya, hanya seorang pengecutlah, akan bertindak seperti itu.
Â
                  BEBERAPA TAHUN SEBELUMNYA.
  PANGGUNG BERUBAH, CAHAYA BERUBAH.
Â
KE’ LESAP MENANGIS DI DEPAN IBUNYA, NYE POCONG YANG BERDIRI TEGAK DI DEPANNYA.
Â